Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Tak Ada FPI di Bali!?

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13347145971197471728

Hari ini, dari jam 10.00 pagi, sebagai tamu Bali Get Away, saya ada di Denpasar - Bali, sampai 5 Maret  2012. Semua akomodasi di atur - disediakan oleh pengundang.

Sejak pagi, bertemu dengan banyak orang; dalam sela-sela percakapan tersebut, ada yang bertanya tentang FPI; dan saya pun hanya mengiyakan mereka; mengiyakan apa yang mereka katakan tentang FPI (karena memang segalanya tentang FPI sudah tersebar).

13306837661668010153

Dan dengan asumsi bahwa (menurut FPI), mereka ada untuk membela umat Islam dari (ancaman) penindasan - tertindas serta membela umat, saya bertanya kepada mereka, "mengapa tidak ada FPI di Bali!?" Padahal, di sini, di Bali, umat Islam sebagai minoritas.  Oleh sebab itu, perlu atau sangat penting adanya front pembela seperti FPI. Orang-orang yang bersama saya, (para pendengar pun), menunjukan antusias pada pertanyaan  tersebut.

Dan ada yang menambahkan, mengapa FPI cuma eksis di Pulau Jawa dan wilayah yang umat Islam sebagai mayoritas.  Apakah sebagai mayoritas, mereka mengalami penindasan, tekanan, serta tertindas sehingga perlu ada pejuang-pejuang yang membela mereka!?

Pertanyaan seperti itu adalah sesuatu yang wajar ...!? Sama juga, jika kita bertanya bahwa mengapa tak ada FPI di NTT, PAPUA, SULUT, dan wilayah lainnya (wilayah yang umat Muslim sebagai minoritas); seharusnya mereka juga ada di sana. Seharusnya mereka muncul di sana.

NAH .....

Saya tak tahu alasannya, silahkan anda menjawab ....

1334713799935884150

Sentimen SARA merupakan perilaku manusia, khususnya umat beragama [yang diwujudkan melalui kata, tindakan, kebijakan, keputusan] yang merendahkan, membatasi, dan meremehkan [termasuk tidak memberi kesempatan dan peluang], agar orang yang berbeda agama mendapatkan hak-haknya serta mampu mengaktualisasi dirinya secara kreatif.

1334713799935884150

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline