Lihat ke Halaman Asli

Analisis Risiko dalam Menentukan Skala Prioritas

Diperbarui: 10 Mei 2024   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernahkah anda mengalami masalah yang terlalu banyak hingga membuat anda kesulitan dalam menanggapi masalah tersebut?. Jika pernah, anda harus membuat skala prioritas dalam menyelesaikan masalah tersebut!

"apa maksudnya?"

Skala prioritas dalam artian anda harus mengurutkan dari masalah dengan tingkat resiko yang tinggi hingga resiko yang rendah. Hal ini merujuk terhadap pengertian skala prioritas menurut ahli yaitu  Merriam Webster, skala prioritas adalah sesuatu yang dirasa lebih penting daripada yang lain yang harus dikerjakan atau diselesaikan terlebih dahulu. 

Setelah mempelajari pengertian skala prioritas, selanjutnya adalah anda harus mengerti cara mengurutkan masalah tersebut. Ada banyak jenis skala prioritas yang dapat digunakan, namun yang paling umum adalah skala prioritas 1-4, yaitu: sangat penting dan urgent, sangat penting namun tidak urgent, tidak penting namun urgent, dan tidak penting dan tidak urgent. Berikut sedikit penjabarannya:

kategori "sangat penting dan urgent" biasanya harus diselesaikan segera, seperti deadline atau masalah krisis.

kategori "sangat penting namun tidak urgent" memiliki dampak besar pada tujuan jangka panjang, namun tidak memiliki deadline yang ketat. Misalnya, merencanakan strategi jangka panjang untuk hidup anda.

kategori "tidak penting namun urgent" biasanya muncul secara mendadak dan memerlukan tindakan segera, seperti membalas email atau pesan.

kategori "tidak penting dan tidak urgent" tidak memiliki urgensi atau dampak besar pada tujuan jangka panjang, seperti kegiatan yang menghibur atau mengisi waktu luang.

Fokus pada menyelesaikan tugas-tugas yang memiliki tingkat prioritas yang lebih tinggi terlebih dahulu. Ini akan membantu memastikan bahwa tugas-tugas yang paling penting diselesaikan terlebih dahulu dan meminimalkan risiko keterlambatan atau kegagalan.

Terakhir adalah evaluasi akhir. Setelah menyelesaikan tugas, evaluasi hasilnya untuk memastikan bahwa semua masalahtelah diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tingkat prioritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline