Di Bagian Timur lepas pantai Negara Bagian Sabah Malaysia, di lepas pantai perairan Sulawesi, terdapat gugusan pulau Mabul, Kapalai dan Sipadan yang dalam setiap prmosinya oleh pemerintah Malaysia diklaim sebagai lokasi fotografi makro bawah laut dan lokasi penyelaman terbaik di dunia. Untuk melihat dari dekat klaim tersebut penulis pada pertengahan Nopember berkesempatan datang menikmati kawasan tersebut.
Bila berminat datang ke sana, maka alternati jalur kunjungan dari wilayah Indonesia dapat ditempuh melalui jalur Tarakan - Tawau atau Surabaya - Kinibalu.
Penulis sendiri datang melalui jalur Tarakan - Nunukan - Tawau menggunakan kapal cepat dengan waktu tempuh efektip 4 jam menggunakan speed boat dan kapal cepat dengan total biaya Rp. 270.000,-. Tiba di Tawau sekitar jam 3 sore, setelah antri cek pasport di imigrasi sekitar 2,5 jam (antri) karena padatnya pendatang dan pekerja dari Indonesia yang datang melewati pelabuhan laut Tawau.
Keluar dari pemeriksaan sekitar jam 5.30 sore, penulis bergegas mencari taxi untuk tujuan terminal Sabindo, yang berjarak sekitar 10 menit jalan kaki, namun karena mengejar bus, maka naik taxi dengan tarif RM 2 menjadi alternatif tercepat. Beruntung di terminal Sabindo masih tersedia bus terakhir dengan tujuan Bandar Semporna. Tarif bus untuk tujuan Semporna dikenakan tarif RM 10 (kurs Rp. 3000/RM 1), waktu tempuh 2 jam.
Sebagai kota wisata transit, maka di Bandar Semporna banyak tersedia hotel, penginapan, resort dengan tarif untuk kelas Backpacker sampai tarif kelas hotel berbintang.
Begitu pula di pulau Mabul dan Kapalai tersedia pula resort untuk tempat menginap selama melakukan aktivitas penyelaman disekitar kawasan tersebut. Sedangkan di pulau Sipadan, sejak beberapa tahun lalu bangun resosr yang ada telah dibongkar, karena kawasan tersebut tertutup untuk bangunan, dan hanya sekedar untuk lokasi penyelaman.
Bagi yang memilih menginap di sekitar Bandar Semporna, maka pelayanan tour menuju kawasan destinasi pulau Mabul, Kapalai dan Sipadan tersedia melalui hotel atau mengunjungi travel agen yang membuka kantor di depan Taman Bandar Semporna, yaitu kawasan Pusat Pelancongan Laut Semporna. di kawasan tersebut selain terdapat Dragon Inn Resort, restoran, pusat informasi dan kantor travel agen yang melayani jasa pengantaran/pelayanan wisata penyelaman ke Mabul, Kapalai dan Sipadan serta beberapa pulau lainnya. Jarak tempuh Bandar Semporna ke Mabul dan sekitarnya menggunakan speed boat sekitar 45 menit.
Harga tour yang ditawarkan lebih murah dibandingkan menggunakan jasa tour yang disediakan oleh hotel. Penlis sendiri saat itu memanfaatkan salah satu travel agen yang berkantor di depan Taman Bandar Semporna. Tarif untuk tour untuk satu hari penuh RM 150, tarif sudah termasuk biaya speed boat, snorkeling 2 kali, makan pagi dan siang, coffe/tea/air mineral, dan biaya sewa alat, asuransi, dan tiket memasuki kawasan. Sedangkan untuk melakukan diving, dikenakanan tarif RM 250.
Bila menginap di Mabul atau Kapalai, tersedia 5 buah resort yang siap melayani aktivitas kita selama di sana. Salah satu resort yang paling unik adalah Seaventures Dive Resort, inilah satu-satunya resort yang dibangun dengan menyulap bekas anjungan pengeboran minyak lepas pantai, dengan fasilitas antara lain ruang pertemuan, ruang hiburan, restoran, dan anjungan untuk pemancingan.
Benarkah kawasan Mabul, Kapalai dan Sipadan merupakan kawasan penyelaman terbaik di dunia sebagaimana klaim promosi pemerintah Malaysia ? Dibandingkan dengan Wakatobi di Propinsi Sulawesi Tenggaran atau kepulauan Derawan di Kalimantan Utara, dari sisi keragaman koral, terumbu karang dan jenis ikan, ternyata kawasan Wakatobi dan Derawan lebih baik. Yang patut kita angkat jempol, ternyata cara mengemas destinasi (promosi) dan layanan transportasi menuju kawasan yang begitu unggul dibandingkan dengan Wakatobi dan Derawan.