Lihat ke Halaman Asli

Gak Ada Suap, Gak Ada KKN.. di Rekrutmen CPNS Jatim

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1387933342699078182

"..Terima kasih dulu sudah mengijinkan saya melihat hasil Tes CAT di BKD selama 12 hari berturut2, sekarang saya benar2 percaya Tes CPNS Pemrpv Jatim 100% bebas KKN, Panitia Cpns Pemprov Jatim emang top markotop, dua jempol dah" "GAK ADA SUAP GAK ADA KKN.............ISTRIKU KETERIMA...ALHAMDULILLAH ...." "Salut buat pemprov jatim, smuax bnr2 murni gk ad KKN, buktix nama2 yg lolos sm dg nama2 peraih nilai trtinggi yg prnh d share d sni.. Selamat bwt smua yg udah lulus y.. " Comment-comment di atas saya kutip dari wall FB panitia cpns pemprov jatim. Memang tanggal 24 Desember 2013 kemarin merupakan hari yang membahagiakan bagi sebagian dari 32.329 peserta seleksi CPNS Pemprov Jatim. Setelah mengikuti tes CPNS sistem Computer Assisted Test (CAT) yang baru pertama kali diselenggarakan di Pemprov Jatim. [caption id="attachment_311059" align="aligncenter" width="533" caption="Gak ada suap, gak ada KKN.. istriku keterima... "][/caption] Dalam catatan saya  tes CPNS tahun ini tergolong istimewa, ditinjau dari proses berjalannya kegiatan ini dan pengakuan masyarakat terhadap proses yang berlangsung dan juga terhadap hasilnya. Pemprov Jatim sejak tahun lalu memang telah mendeklarasikan penggunaan sistem CAT sebagai metode seleksi CPNS. Sistem ini sebenarnya sistem yang biasa saja kalau ditinjau dari sudut pandang perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat 10 tahun belakangan ini. Sistemnya sangat sederhana, di mana materi tes "disuntikkan" dalam dalam sistem, dan peserta mengerjakan soal tes dari komputer sehingga mereka langsung mengetahui hasil tesnya begitu selesai menjalani tes. Mirip dengan game "Who Wants To Be a Millionaire" yang ada hampir di setiap PC / Laptop. Lalu apa istimewanya sistem ini? Sistem ini membongkar paradigma lama bahwa yang namanya tes CPNS itu tertutup, baik proses dan hasilnya. Sepertinya sudah menjadi semacam pengetahuan umum kalau tes CPNS itu penuh KKN, hasilnya bisa dipermainkan dan bisa dibeli. Tapi itu paradigma jadul, mungkin itu terjadi dulu, sedangkan dengan sistem ini tertutup sudah kemungkinan jual beli hasil tes CPNS itu. Minimal setiap peserta tahu hasil tesnya, asli tanpa rekayasa. [caption id="attachment_311063" align="aligncenter" width="576" caption="suasana pelaksanaan tes CPNS dengan sistem CAT *diambil dari dokumentasi akun FB Forbang Jatim"]

138793656339966630

[/caption] Tapi ternyata bukan hanya berhenti sampai peserta tahu hasil tesnya, tapi hasil tes semua peserta dipublish langsung pada saat itu juga. Dari penyelenggaraan tes yang berlangsung selama 22 hari, di mana tiap hari berlangsung 5 sesi ujian dengan masing-masing sesi berlangsung selama 2 jam, semuanya dipublish sesaat setiap selesai pelaksanaan tes tiap sesi. [caption id="attachment_311061" align="aligncenter" width="576" caption="publikasi hasil tes CPNS pada akhir sesi tes *dokumentasi Akun FB Forbang Jatim"]

1387934888383254354

[/caption] Setiap hari ada saja peserta tes yang mengupdate pergerakan nilai yang terjadi setiap harinya. Bahkan beberapa di antara mereka mengambil foto dari awal pelaksanaan tes sampai terakhir. Dari proses penyelenggaraan seperti itu, saya kira sangat sulit kalau ada pihak pengambil keputusan yang ingin mempermainkan hasil tes. Terlalu beresiko jika hal itu dilakukan, karena informasi mengenai hasil tes CPNS sudah dipublikasi, artinya publik -meskipun hanya sebagian dari peserta tes CPNS- telah mengetahui informasi tentang skor hasil tes setiap peserta. Ketika terjadi kejanggalan, misalnya ada peserta yang memperoleh ranking skor tertinggi dan memenuhi semua persyaratan passing grade tapi ternyata dinyatakan tidak lolos maka taruhannya jabatan dan pidana badan. Dan saya kira tidak ada satu pun birokrat -yang dengan bodoh- mau menghabiskan masa tuanya di penjara. [caption id="attachment_311066" align="aligncenter" width="579" caption="Informasi tentang pengumuman hasil tes dan info tentang passing grade yang menjadi standar kelulusan *diambil dari website KemenPAN-RB"]

1387936779826987864

[/caption] Dan yang luar biasa lagi adalah keputusan para decision maker Pemprov Jatim untuk mempublish semua skor peserta yang mengikuti tes ini (klik di sini). Dengan publikasi skor peserta tersebut semua peserta menjadi tahu posisinya dalam kompetisi perebutan kursi CPNS. Publik juga diberikan suatu bukti otentik bahwa para peserta yang lulus adalah orang-orang yang memang melewati kompetisi ini dengan bersih. Tentu ini akan semakin "mengunci" kemungkinan untuk mempermainkan informasi kelulusan. Tidak akan ada oknum yang bisa mengklaim bahwa keberhasilan si A.. si B.. menembus persaingan tes ini adalah atas jasanya, karena sudah jelas lewat publikasi hasil tes tersebut semua peserta yang lulus adalah atas kemampuan mereka sendiri. Dengan dilakukannya publikasi ini maka Pemprov Jatim tercatat telah mempertahankan tradisi publikasi hasil tes CPNS sejak tahun 2009 silam. Walaupun begitu saya yakin tetap ada saja yang meragukan fairness dari semua proses ini. Saya kira hal tersebut wajar mengingat begitu kelamnya persepsi masyarakat terhadap kualitas rekrutmen pegawai negeri di masa lalu. Tidak mudah mengubah persepsi itu, kecuali dengan bukti dan kerja nyata. [caption id="attachment_311069" align="aligncenter" width="576" caption="serius mengerjakan.. bayangkan kalau mbak ini jadi PNS, mungkin imej PNS jadul jadi terkikis ya :) *diambil dari dokumentasi akun FB Forbang Jatim"]

13879377811563602841

[/caption] [caption id="attachment_311070" align="aligncenter" width="384" caption="berdiskusi tentang nasib *diambil dari dokumentasi akun FB Forbang Jatim"]

13879379441593215204

[/caption]

1387938318248372339

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline