Lihat ke Halaman Asli

Januariska Bayu Dwinanda

A Lifetime Learner 🌾

Daun Katuk dapat Meningkatkan Produksi ASI, Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 23 Juni 2022   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun Katuk, Source: 99.co

Mengonsumsi daun katuk (Sauropus androgynus), sering dijadikan sebagai salah satu upaya ibu menyusui dalam mengatasi jumlah produksi ASI yang sedikit. Sebab sejak dahulu, daun katuk secara turun temurun dipercaya dapat membantu melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.

Namun ternyata pernyataan ini bukanlah mitos belaka loh Bu. Beberapa ahli dan peneliti juga telah membuktikan bahwa ekstrak daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI. Hal ini juga di dukung oleh penelitian Sa’roni dkk pada tahun 2004 yang dipublikasikan dalam Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang memaparkan bahwa ekstrak daun katuk dapat membantu meningkatkan kuantitas ASI hingga 50,7 persen.

Melansir dari halodoc.com, daun katuk juga diketahui mengandung fitosterol dan papaverine. Kedua senyawa alami ini diketahui dapat meningkatkan meningkatkan kadar serta peredaran hormon prolaktin dan oksitosin, yakni hormon yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi ASI.

Selain itu, daun katuk juga mengandung nutrisi yang baik untuk Ibu konsumsi di masa menyusui seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, serta vitamin B6, C dan D. Dengan tambahan nutrisi ini, ASI akan lebih berkualitas sehingga membantu bayi Mums untuk mendapatkan gizi yang lebih baik.

Maka jika Ibu mengalami masalah menyusui seperti produksi ASI yang sedikit atau ASI tidak lancar, Ibu bisa mengonsumsi daun katuk secara rutin dirumah. 

Meski rasanya sedikit pahit, banyak ragam olahan daun katuk yang akan menghilangkan rasa pahitnya tanpa mengurangi kandungan gizi daun katuknya. Ibu bisa mengolahnya menjadi sayur kuah, jus, ataupun lalapan. Saat ini juga sudah banyak daun katuk yang dikemas dalam bentuk suplemen ataupun susu sebagai ASI Booster.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline