Om swastiastu namo budhaya, salam kebajikan, rahayu, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Perkenalkan Januari Adi Prasetya mahasiswa dari program studi S1 Pendidikan Teknik Elektro yang berkesempatan mengikuti program asistensi mengajar di SMK Negeri 6 Malang pada semester genap tahun 2023.
Asistensi mengajar di satuan pendidikan merupakan salah satu program MBKM yang ada di Universitas Negeri Malang dalam rangka menyiapkan kemampuan mahasiswa khususnya dalam keahlian mengajar. Pada hakikatnya, kegiatan Asistensi Mengajar tersebut mencakup kegiatan pengenalan lapangan dan kegiatan pelatihan megajar serta tugas-tugas kependidikan lain yang terbimbing, terencana, dan terpadu guna melahirkan tenaga kerja profesional dalam bidang pendidikan. Asistensi mengajar tidak hanya berfokus pada mengembangkan dan menempa ilmu yang telah dipelajari selama menjalani perkuliahan, selain kegiatan akademik juga terdapat kegiatan non-akademik, dan kegiatan yang berkaitan dengan administrasi sekolah.
Program ini dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas asistensi mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama satu semester di sekolah yang dipilih. Dengan waktu pelaksanaan 20 minggu mahasiswa asistensi mengajar tidak melakukan pembelajaran kuliah di kampus karena pada semester tersebut akan dilakukan konversi dengan mata kuliah yang dipaketkan setara 20 SKS. Berbeda dengan tahun lalu yang pemilihan penempatan sekolah ditentukan oleh LP3 untuk tahun ini dilalukan oleh mahasiswa sendiri, namun untuk guru pamong dan dosen pembimbing tetap ditentukan oleh pihak LP3 UM, sehingga mahasiswa cukup melakukan pendaftaran di portal PPL UM dan MBKM UM.
Pada tahun 2023 ini Departemen Teknik Elektro dan Informatika membuka program asistensi mengajar pada semester genap yang pada tahun sebelumnya dibuka pada semester ganjil. Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Informatika yang sudah menempuh 80 SKS berhak untuk mengikuti program asistensi mengajar. Mahasiswa asistensi mengajar disebar ke berbagai sekolah kejuruan yang berada disekitaran Malang dengan satu sekolah yang diluar Malang. Program asistensi mengajar yang terlaksana di SMK Negeri 6 Malang menampung 24 mahasiswa dengan lima program studi yang berbeda-beda. Sebelum asistensi mengajar terlaksana mahasiswa melakukan observasi secara luring di SMK Negeri 6 Malang. Observasi dilakukan selama dua minggu untuk mengetahui lingkungan sekolah dan informasi-informasi terkait asistensi mengajar. Setelah observasi dilakukan selanjutnya mahasiswa asistensi mengajar melakukan kegiatan pengantaran yang dihadiri oleh perwakilan dosen pembimbing kepada pihak sekolah tempat asistensi mengajar. Pelaksanaan pengantaran dihadiri juga oleh seluruh guru pamong dan koordinator asistensi mengajar SMK Negeri 6 Malang. Kegiatan pengantaran ini dilakukan dengan tujuan untuk menyambut mahasiswa asistensi mengajar dan penyampain harapan pihak sekolah ke mahasiswa asistensi mengajar.
Setelah kegiatan pengantaran selesai, guru pamong jurusan jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) mengajak mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro untuk berkeliling di jurusan TITL untuk melakukan penyesuaian lingkungan tempat mengajar. Terdapat dua guru pamong pada jurusan TITL dan satu guru pamong membimbing empat mahasiswa. Guru pamong jurusan TITL menjelaskan kepada mahasiswa asistensi mengajar mengenai tugas, project, pembagian kelas, dan jadwal mengajar. Setiap mahasiswa asistensi mengajar bertanggung jawab kepada mata pelajaran yang akan diajarkan nanti. Mata pelajaran yang berkesempatan diajarkan oleh mahasiswa asistensi mengajar adalah Dasar Listrik dan Elektronika (DLE), Pekerjaan Dasar Elektronika (PDE), Simulasi dan Komunikasi Digital (SIMDIG), Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK), Instalasi Tenaga Listrik (ITL), Instalasi Penerangan Listrik (IPL), Instalasi Motor Listrik (IML), dan Perbaikan Peralatan Listrik (PPL). Untuk kelas yang dapay diajarkan oleh mahasiswa asistensi mengajar adalah semua kelas di jurusan TITL, namun kelas 12 hanya tersisa satu bulan untuk mendapatkan pengajaran dari mahasiswa asistensi mengajar.
Project yang diberikan oleh dosen pembimbing kepada mahasiswa asistensi mengajar adalah membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai syarat untuk mengkonversi paket mata kuliah yang tersedia. Pembuatan PLTS dikerjakan sesuai dengan jadwal mengikuti asistensi mengajar yaitu enam bulan. Pembuatan PLTS diperkiraan memerlukan dana per orang lima ratus ribu rupiah dengan harapan akan ada uang saku asistensi mengajar dari Universitas Negeri Malang. Faktor yang membuat PLTS ini cukup susah untuk dibuat adalah pada bagian program coding tracking sinar matahari dan penyempurnaan kerangka pada panel surya yang membutuhkan desain kerangka yang benar-benar terukur dengan baik agar tidak salah ketika memasangkan panel di kerangka. Selain sebagai bentuk pengabdian ke sekolah, mahasiswa asistensi mengajar berharap PLTS ini bisa membantu siswa ketika belajar mengenai pembelajaran pembangkitan listrik.
Tugas mahasiswa asistensi mengajar tidak hanya mengerjakan project PLTS saja namun masih ada amanah untuk menjadi asisten guru sesuai dengan kelas dan mata pelajaran yang sudah ditentukan melalui diskusi bersama antara mahasiswa asistensi mengajar dan guru pamong. Proses pembalajaran dilakukan secara tatap muka selama enam belas pertemuan dengan dua kali ditemani oleh guru mata pelajaran setelah itu mahasiswa asistensi mengajar belajar untuk menjadi guru seuntuhnya. Selama menjadi guru mahasiswa asistensi mengajar mendapatkan banyak pengalaman mulai dari bagaiman cara mengajar, menyiapkan materi, mengkondisikan kelas, memahami peserta didik dengan karakter yang berbeda-beda, dan masih banyak pengalaman lainnya yang didapatkan selama menjadi guru di SMK Negeri 6 Malang.
Mahasiswa asistensi mengajar di SMK Negeri 6 Malang juga menjalakan piket mingguan di lima unit yang berbeda. Di setiap unit terdapat satu mahasiswa yang bertanggung jawab dan setiap hari akan berbeda mahasiswa yang melakukan piket tersebut sesuai jadwal piket yang sudah ditentukan bersama-sama mahasiswa asistensi mengajar diawal. Piket mingguan ini memberikan pengetahuan tambahan mengenai pemahaman terkait tugas sekolah dan tugas seorang guru yang tidak hanya cukup mengajar namun guru ditutut juga harus bisa mendidik siswa. Dengan adanya kegiatan tersebut akan membantu mahasiswa asistensi mengajar untuk melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Selain itu mahasiswa asistensi mengajar akan menjadi lebih akrab dengan staf maupun guru di SMK Negeri 6 Malang.
Pengalaman menjadi bagian di SMK Negeri 6 Malang ini merupakan bekal penting bagi mahasiswa asistensi mengajar untuk menjadi tenaga pendidik kelak nanti. Dengan adanya kegiatan asistensi mengajar, mahasiswa merasakan secara langsung lingkup kerjanya sehingga dapat menjadi pengalaman lapangan yang dapat dijadikan pelajaran saat terjun pasca kuliah nanti. Terima kasih kepada guru pamong, dosen pembimbing, dan koordinator asistensi mengajar serta teman-teman mahasiswa asistensi mengajar di SMK Negeri 6 Malang yang telah menjadi bagian perjalanan untuk mencari pengalaman berharga ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H