Apakah engkau disana pernah sesekali?
Bersimpuh kala senja hari dalam kehangatan mentari;
dan sejenak menandai prasasti yang pernah kita patri
pada tebing tebing pantai, dalam semilir angin yang telah membawa cinta kita pergi.
Masih terbacakah prasasti itu?
Yang melukis rona merah pipimu kala kita bertemu?
Ataukah prasasti itu telah tertutup lumut?
Saat kuberlutut membelai tanganmu dengan lembut?
Coba ke kiri dan naik sejengkal pada bibir tebing!
Masih adakah gambar yang kupahat dengan cucuran keringat?
Dua anak manusia yang bersuka cita dalam badai asmara?