Lihat ke Halaman Asli

Jantra UB Kelompok 57

Mahasiswa FISIP-FIB Universitas Brawijaya

Pusdiklat Jina Putra Tusitavijaya: Menggabungkan Pendidikan, Pelestarian Alam, dan Tradisi Buddha di Desa Sumberoto

Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 Aula Maha Karuna Sri Prabha Gumelar (dokpri)

Di tengah panorama alam yang memukau di Pegunungan Kendeng, Desa Sumberoto, berdiri Pusdiklat Jina Putra Tusitavijaya, sebuah pusat pendidikan yang memiliki peran strategis dalam pengembangan komunitas Buddhisme di Indonesia. Sejak dipimpin oleh Eka Agustian pada Januari 2017, biara ini telah berkembang menjadi lembaga pendidikan khusus bagi para sangha, dengan fokus pada penyediaan lingkungan belajar yang tenang dan kondusif.

Pusdiklat Jina Putra Tusitavijaya tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai wujud komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat lokal. Melalui penciptaan lapangan kerja bagi warga desa, biara ini menjadi bagian integral dari komunitas setempat, memungkinkan mereka untuk terlibat aktif dalam pengelolaan dan berbagai kegiatan harian yang berlangsung di sana.

Arsitektur biara ini mencerminkan penghormatan terhadap budaya lokal dan kelestarian alam. Bangunan-bangunan di area ini, seperti dapur yang dinamakan “Pawon Sekul Langgeng” dan joglo yang disebut “Sasana Prabhasuyasa”, dirancang oleh Almarhum Bapak Eko Prawoto dengan penggunaan bahan kayu yang ramah lingkungan. Setiap elemen bangunan, termasuk tiga kuti untuk tempat tinggal sangha, disusun sedemikian rupa agar selaras dengan kontur alam, menciptakan kesan harmonis yang menghormati ekosistem yang ada.

Metode pendidikan yang diterapkan di biara ini bersifat berkelanjutan, dimulai dengan kelas online yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tatap muka. Pendekatan ini memastikan bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan mendalam. Sebagai bagian dari praktik spiritual, kegiatan melepas makhluk hidup juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang harmonis.

Salah satu daya tarik unik dari biara ini adalah keberadaan bangunan tanpa pintu, yang menyimpan berbagai benda spiritual, termasuk rupang dan mantra untuk menghormati guru-guru besar dari Indonesia dan India. Ini menjadi simbol penghormatan yang mendalam terhadap tradisi Buddhis dan nilai-nilai ajarannya. Tugu yang menjadi landmark di biara ini juga menyediakan ruang bagi pengunjung untuk berdoa dan mengenang para donator yang berkontribusi dalam pengembangan tempat ini.

Gambar 2 Tugu Je Rinpoche (dokpri)

Meskipun merupakan biara terbesar di Asia Tenggara, Pusdiklat Jina Putra Tusitavijaya tidak dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata. Akses ke lokasi ini dibatasi, terutama pasca-pandemi COVID-19, di mana para pengunjung diwajibkan untuk mengisi formulir pendaftaran melalui website sebelum berkunjung. Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga fokus pada kegiatan pendidikan yang berlangsung di dalamnya.

Kegiatan di biara mencerminkan pengakuan terhadap tradisi lokal dan spiritual. Para sangha mengenakan kain dengan warna yang berbeda, yang mencerminkan pengaruh tradisi Theravada dan Tibet. Dengan mengintegrasikan elemen budaya Jawa dan Buddhis, biara ini berupaya untuk memelihara keberagaman praktik dalam agama Buddha sambil tetap menghormati konteks budaya di sekitarnya.

Pusdiklat Jina Putra Tusitavijaya bukan sekadar tempat untuk mendalami ajaran Buddha, tetapi juga merupakan wadah bagi pembangunan komunitas yang harmonis dengan alam. Dengan menempatkan pendidikan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat sebagai prioritas, biara ini menciptakan ruang bagi para sangha dan komunitas lokal untuk tumbuh dan berkembang secara bersamaan. Di tengah perubahan zaman, biara ini tetap berpegang pada nilai-nilai tradisional yang menekankan penghormatan terhadap ajaran Buddha dan lingkungan sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline