Sapaan dan julukan Kota Ambon Manise, merupakan identitas Kota Ambon yang membuat kesan orang luar Ambon, adalah sebuah kota yang menarik, kota yang dapat memberi hiburan, kota yang ramah baik dari aspek fisik infrastruktur maupun interaksi sosial orang Ambon walaupun mungkin ada kesan juga galak, kasar tetapi yang pasti hatinya tidak demikian.
Sapaan dan julukan Ambon manise tetap menjadi identitas Kota Ambon yang dipertahankan terus hingga kini walaupun dalam beberapa waktu dan masa yang lalu dilanda musibah yang berat, tetapi Ambon Manise tetap menjadi identitas dan julukan yang di banggakan.
Sebut saja masalah yang dialami masyarakat Ambon yaitu peristiwa kerusahan yang terjadi pada tahun 1999 memporak poranda kehidupan masyarakat ambon baik fisik maupun mental masyarakat, korban jiwa dan harta benda yang cukup banyak.
Dalam kurun waktu sekian tahun terjadi lagi peristiwa gempa bumi 26 September 2019 yang sangat dasyat dan tercatat ribuan gempa susulan yang berlangsung dalam waktu yang lama, memakan korban jiwa dan harta benda yang banyak, gempa yang tidak biasa terjadi di mana mana. Luar biasa peristiwa gempa di ambon ini.
Dari catatan kedua musibah dan peristiwa yang luar biasa tersebut membuat dan membentuk sikap , perilaku dan mental orang Ambon semakin tegar dan kuat dalam menghadapi setiap peristiwa dan masalah, teristimewa dalam kehidupan kebersamaan, persekutuan, persatuan dan interaksi sosial dengan orang lain.
Peristiwa dan musibah tersebut mungkin merupakan cobaan dan ujian Allah bagi umatNya agar semakin dekat kepadaNya.
Dari peristiwa peristiwa tersebut semakin memperkuat kehidupan sudara basudara, rasa pela gandong, potong di kuku rasa di daging semboyan orang Ambon.
Semakin kuatnya rasa kedekatan basudara ini, semakin memperkokoh Ambon Manise sebagai sebuah sapaan, julukan dan identitas yang memberi nilai tersendiri bukan saja fisik infrastruktur dan hal hal fisik lainnya tetapi juga sebuah implementasi hidup yang manis, beretika, ramah dalam hidup berinteraksi dengan sesama dan orang lain (jl)