Lihat ke Halaman Asli

Kritik Novel Intersection

Diperbarui: 19 Maret 2024   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Intersection merupakan novel yang ditulis oleh Khalinta. Novel ini mengangkat tema romance. Novel ini juga menginspirasi pemuda terutama pemuda yang selalu mementingkan karir agar segera menikah.

Novel ini menceritakan tentang bagaimana seorang perempuan bernama Moli(27) dan seorang laki-laki bernama Ega(30) bertemu. Setting waktu dalam novel diceritakan tahun 2015. Kebahasaan novel ini juga menggunakan sudut pandang orang pertama. 

Kisah ini dimulai dari seorang wanita bernama Moli. Moli merupakan karyawan di salah satu perusahaan pembuat iklan. Diumurnya yang sudah terbilang dewasa, Ia belum bisa menikah. Ia lebih mementingkan urusan kantor daripada berpacaran  yang menurutnya hanya mengganggu karirnya. Anggapan ini hanya bertahan sampai Ia menabrak mobil seorang dokter jiwa bernama Ega. Ega yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut kemudian membawa Moli ke Rumah Sakit. Dari sinilah awal kisah cinta mereka dimulai. Rasa pertanggungjawaban Ega membuatnya menjadi lebih sering mengunjungi Moli. Pertemuan Ega dan Moli pada awalnya hanya membahas tentang seputar tabrakan, berlanjut ke pekerjaan, kemudian ke hal yang lebih intim yaitu status.   Moli akhirnya resmi berpacaran dengan Ega dan melanjutkannya ke jenjang pernikahan.

Jika dilihat dari sudut intrinsik novel, Penulis menulis novel dengan sangat memperhatikan syarat dari unsur intrinsik tersebut. Mulai dari tokoh yang sedikit, penggambaran waktu yang sering diterangkan sehingga Pembaca tidak bingung ketika membaca dan latar tempat, waktu maupun suasana yang digambarkan dengan sangat jelas. 

Dari sudut pandang ekstrinsik, Khalinta sebagai penulis novel berjudul Intersection yang sedang dibahas, merupakan seorang yang mampu menggambarkan perasaan seseorang dengan baik dan mendalam serta mampu membawa pembaca masuk dalam kejadian di dalam novel. Selain itu, Khalinta juga menggunakan gaya bahasa kekinian dan gaya humor yang tidak membosankan. 

Kelebihan 

  • Menggunakan gaya bahasa modern, sehingga menjadikan novel sangat menarik dimata pembaca
  • Menggunakan sudut pandang orang pertama, sehingga penulis dengan leluasa menggambarkan perasaan. 
  • Penggambaran perasaan sangat mendalam
  • Alur cerita sangat menarik

Kekurangan

  • Gaya bahasanya yang terlalu kekinian menjadikan novel susah dipahami 
  • Akhir novel yang terkesan menggantung
  • Banyak kalimat yang menggunakan bahasa Inggris, sehingga pembaca yang kurang bisa berbahasa Inggris akan sulit memahami kalimat-kalimat dalam novel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline