Lihat ke Halaman Asli

Plus-Minus Crowdsourcing Sebagai Sebuah Konsep Bisnis

Diperbarui: 15 Oktober 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sosial media bisa digunakan sebagai alat marketing baru. Salah satu yang berkembang adalah konsep crowdsourcing. Crowdsourcing merupakan konsep yang melibatkan secara luas dan tidak terbatas dengan latar belakang, warga negara, pendidikan, ataupun pekerjaan. Konsep crowdsourcing hampir sama dengan outsourcing. Outsourcing mengalihkan pekerjaan kepada institusi atau perusahaan lain, sedangkan crowdsourcing mengalihkan pekerjaan tersebut kepada masyarakat luas.

Menurut Ade Indarta, crowdsourcing dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dengan menciptakan magnet bagi orang untuk berkontribusi. Magnet yang kuat bahkan membuat para profesional pun tertarik menginvestasikan waktu senggangnya untuk memberikan kontribusi.

Crowdsourcing semakin menjamur dikarenakan konsep ini dianggap dapat menekan biaya produksi terutama biaya tenaga kerja. Dengan konsep crowdsourcing, masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam mengembangkan suatu usaha. Salah satu contoh crowdsourcing adalah Gojek. Gojek melibatkan masyarakat secara langsung untuk berperan serta dalam suatu usaha, dimana masyarakat luas diberikan kebebasan untuk ikut serta menjadi salah satu tenaga kerja. Contohnya seperti perusahaan yang memerlukan sebuah desain untuk keperluan pemasaran mereka, perusahaan tidak perlu mempekerjakan seorang grafik desainer yang menambah pengeluaran untuk menggaji karyawan, perusahaan tersebut dapat menggunakan situs crowdsourcing desain (99design.com). Sebagai contoh lain, GOJEK tidak perlu menggaji karyawan yang digunakan sebagai pengemudi gojek, karyawan tersebut menggaji diri sendiri dengan mencari penumpang dengan sistem komisi.

Sebagai sebuah konsep, crowdsourcing memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihannya diantaranya dapat meningkatkan produktivitas tanpa menambah tenaga kerja. Dengan menggunakan internet, masyarakat, dan konsumen, dapat terlibat secara langsung dalam usaha tersebut. Misalnya, memberikan respon positif saat membeli produk atau menggunakan jasa secara online. Dengan demikian, konsumen juga membantu memasarkan sebuah produk.

Namun crowdsourcing juga memiliki kelemahan. Diantaranya adalah dalam sisi keamanan. Besarnya partisipasi masyarakat membuat kontrol terhadap segala informasi menjadi tidak terkontrol. Sehingga semakin terbukanya dan cepatnya akses menyebabkan penyebaran konten yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, kita harus secara dewasa menggunakan konsep crowdsourcing dalam sebuah bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline