Pagi hari Jumat 25 Juni 2021 aku iseng-iseng buka grup facebook, ada pengumuman lomba cipta lagu Batak bertemakan Rasa Cinta (Kepada Tuhan, Suami/Isteri, Anak, Orangtua, Kampung halaman, dan alam). Saya baca sekilas penyerahan hasil karya tanggal 26 Juni 2021 dengan tanpa berpikir panjang, saya langsung berinisiatif menciptakan lagu rohani Lagu Rohani Kristen bergenre pop dalam bahasa Batak (mengusung tema rasa cinta kepada Tuhan).
Pertama saya mengarang nada dengan sembarang dari mulut saya dengan pakai "na..na...na...na...". Begitu selesai nada, kemudian saya karang lirik. Cocok atau tidak tak kupikirkan. Kuajaklah bereku bernama Abram La Timothy Pasaribu untuk memainkan nada dengan musik organ (keyboardnya). Dalam tempo 1 hari jadi deh lagu ciptaanku.
Lalu aku berniat mengirimkan lagu itu tepat tgl 26 Juni 2021. Tetapi sebelum mengirimkan hasil karya tersebut, aku membaca persyaratan lomba. Ternyata penyerahan hasil karya tertulis tanggal 26 Juni sampai dengan 30 Juli 2021. Ah, sial!
Tau-tau begini, tak akan seperti ini capeknya mengebut lagu ini hanya dalam satu hari. Sempat tak ada niat untuk mengirimkan hasil karyaku ini. Entah mengapa, pada tgl 7 Juli kubuka lagi videoku ini dan kuperhatikan liriknya ada yang perlu dirobah lagi liriknya. Kucoba mengedit. Selesai kuedit langsung kukirimkan hasil akhirnya.
Pengumuman nominasi lagunya yaitu tanggal 7 Agustus 2021. Sedianya yg diumumkan hanya 25 besar nominee. Tepat 7 Agustus malam, sayapun standby menunggu pengumuman live via IG, FB, dan Youtube The Bataksband. Ternyata panitia tidak mengumumkan 25 tapi 49. Saya begitu tegang ketika mengikuti nama-nama yang dibacakan.
Dari no. 1 s/d 25 tak ada namaku. Aku pikir entah antara 26 s/d 49 namaku.... Eh, ternyata sampai no 49 pun juga tak ada namaku. Di akhir acara panitia bilang, kami akan mengumumkan 76 nominasi karena kita akan merayakan HUT RI Ke-76. Jadi hari ini 49 dan hari Rabu minggu depan sisanya (27 lagi). Tiba hari Rabu 11 Agustus 2021 panitiapun mengumumkan secara live juga via IG, FB, dan Youtube The Bataksband.
Saya dengan seksama mengikuti acara demi acara ternyata namaku juga tak kunjung dibacakan walaupun panitia telah menambah dari yang tadinya 76 jadi 100. Panitia menyampaikan alasan mereka menambah jadi 100 besar dari 600-an peserta, karena hasil karya itu bagus-bagus semua dan mereka sangat menghargai usaha dan antusiasme pencipta-pencipta Batak apalagi dimasa Covid-19 seperti ini.
Sayapun akhirnya berbesar hati menerima hasil mutlak dari para juri. Saya pikir-pikir layaklah saya kalah karena pesertanyapun banyak diikuti komponis-komponis senior yg lagunya sudah familiar dinyanyikan oleh para trio Batak. Saya berpikir bahwa sebagai orang pemula harus lebih banyak lagi belajar membuat lagu lebih menarik baik dari segi lirik, pesan, musik/arransemen, maupun visualisasinya.
Tetap semangat, gan batte..✊✊
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H