Lihat ke Halaman Asli

jannatin aaliyah

Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

Teknik Propaganda dalam Pandangan Diplomasi Islam

Diperbarui: 12 September 2022   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Propaganda adalah metode komunikasi politik yang baik, sehingga banyak caleg menggunakan tehnik propaganda untuk kesuksesannya dalam kampanye politik. Tidak hanya pada saat ini, pada masa lalu propaganda sering dijadikan pilihan untuk menyebarkan ide, gagasan dan untuk memenangkan perang.

Propaganda menurut pengelompokan jenis kegiatannya diantaranya adalah Propaganda agama. Propaganda agama berfungsi dan bertujuan untuk menyebarkan agama, kepercayaan, keyakinan, dan sejenisnya. Telah diketahui asal muasal istilah propaganda pun adalah congretatio de propaganda fide.

Berbagai bentuk propaganda agama banyak dilakukan terutama dalam kampanye politik. Diantara bentuk-bentuk propaganda agama menurut sastropoetro diantaranya adalah khotbah, ceramah agama, pertemuan agama, misalnya menyebarluakan buku-buku agama. Dan contoh yang sesuai dengan tehnik propaganda yang di ajarkan oleh tokoh islam adalah tehnik yang digunakan oleh Politik Jalaluddin Rakhmat dalam kampanye pemilu legislatif tahun 2014.

Namun menurut Laswell dengan penilaianya tentang tehnik propaganda dimana tehnik ini membawa masyarakat dalam situasi kebingungan ragu-ragu dan terpaku pada sesuatu yang licik yang tampaknya menipu dan menjatuhkan. Dalam propaganda modern, berusaha memberikan dukungan tindakan yang nyata melalui mobilisasi secara terang-terangan. Adalah penting untuk menunjukan perbedaan antara propaganda dengan pendidikan meskipun dalam hal gaya keduanya dimaksudkan untuk memberikan informasi.

Namun tehnik propaganda juga bisa masuk ke dalam kategori diplomasi islam karena tehnik propaganda tersebut merupakan tehnik yang memiliki sifat dasar merakyat. Sehingga mampu untuk memikat dan memenangkan simpati rakyat. Menyamakan diri dengan rakyat pemilih yang dilakukan oleh Jalaluddin Rahmat adalah melakukan komunikasi politik yang menggunakan bahasa yang sama dengan para pemilih. 

Dengan begitu maka konsep ini sedikit mirip denga konsep kontrak sosial yang artinya kesamaan dalam hal-hal tertentu seperti agama, ras, bahasa, tingkat pendidikan atau tingkat ekonomi akan mendorong orang-orang untuk saling tertarik dan pada gilirannya kamunikasi mereka akan lebih efektif. Karena itu tehnik propaganda ini sedikit mirip dengan yang diajarkan islam, namun praktiknya yang dijalankan oleh setiap orang bisa memunculkan nilai yang beda beda. Dan mungkin terjadi ada yang bisa sesuai dengan ajaran diplomasi Islam ada juga yang malah menyeleweng dari ajaran diplomasi Islam itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline