Lihat ke Halaman Asli

AHAS Siaga Covid-19 di Desa Tegalgondo

Diperbarui: 26 November 2020   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

            Pandemi COVID – 19 yang saat ini terjadi menyebabkan banyak sekali tatanan kehidupan yang harus berubah dibandingkan sebelumnya. Salah satu tatanan yang harus berubah adalah membiasakan kegiataan PHBS (Pola Hidup bersih dan Sehat). Salah satunya adalah dengan lebih sering melakukan cuci tangan dimana pun berada.

            Desa Tegalgondo merupakan salah satu Desa yang saat ini sangat memberikan perhatian penuh terhadap Pandemi COVID – 19 ini, sebagaimana disampaikan oleh pihak Desa Tegalgondo, yang diwakili oleh Ibu Sanik Darmawati selaku Sekretaris Desa Tegalgondo.

            Hal ini mendorong Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk ikut berperan serta dalam kegiatan penerapan PHBS di Desa Tegalgondo sehingga diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus COVID – 19 ini. Bentuk perhatian yang dilakukan oleh UMM ini dengan mengirimkan Kelompok Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 12 ke Desa Tegalgondo. Kelompok Mahasiswa PMM Gelombang 12 ini tergabung dalam kelompok 21 yang dimotori oleh Jannata Savira Transferano dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dini Kurniawati,S.T.,M.T. Sebagai upaya pencegahan virus COVID – 19 ini, kelompok 21 PMM Bhaktiku Negeri UMM ini memberikan inovasi berupa Automatic Hand Sanitizer (AHAS). Alat ini merupakan alat hand sanitizer portable yang memanfaatkan sensor IR sebagai pendeteksi jarak.

            Dalam proses pencegahan virus covid-19 kelompok 21 PMM-UMM memberikan inovasi yaitu berupa alat hand sanitizer, hal ini berkaitan dengan kelompok 21 yang anggotanya berisi Jurusan Teknik Elektro semua.Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan di perkuliahan maka perlu diimplementasikan di masyarakat. Tentunya sudah kita ketahui bersama bila virus ini bisa ditaklukkan jika kita menjaga kebersihan, terutama kebersihan tangan karena tangan merupakan tempat dimana kemungkinan bakteri atau virus dapat menempel. Oleh karena itu dibuatlah alat cuci tangan yang portable yang bersifat otomatis dengan memanfaatkan sensor IR (Infrared) sebagai pendeteksi jarak.Cara kerja alat ini dengan sensor infrared yang menggunakan sumber batrai saat tangan mendekati sensor, kemudaian saat sudah mendeteksi maka motor dinamo akan menyala dan mengalirkan handsanitizer yang tersedia di dalam tabung ke selang sehingga akan keluar melalui lubang yang sudah tersedia sehingga pengguna dapat menggunakan untuk membersihkan tangan untuk membersihkan bakteri dan virus.

            Menurut Jannata Savira Transferano selaku Koordinator kelompok 21 PMM Desa Tegalgondo dalam pembuatan alat kali ini kita mempertimbangkan penempatan alat di balai desa dan taman baca karena merupakan tempat dengan intensitas warga yang cukup ramai. “Alat ini sangat bermanfaat bagi desa tegalgondo karena untuk warga membersihkan tangan disaat ada kegiatan administrasi atau kegiatan lain yang ada di balai desa,” ungkap Sekertaris Desa Tegalgondo yaitu Ibu Sanik Darmawati yang sekaligus menerima alat secara langsung. Selain itu penempatan AHAS (Automatic Hand Sanitizer) di Taman Baca Kali Paron diterima langsung oleh Bapak Ari selaku Ketua Taman Baca Kali Paron pada tanggal 26 Oktober 2020. Diharapkan dengan pembuatan AHAS (Automatic Hand Sanitizer) warga tetap menjaga protokol kesehatan dengan mematuhi peraturan yang sudah diterapkan pemerintah. Diharapkan dengan pembuatan AHAS (Automatic Hand Sanitizer) warga tetap menjaga protokol kesehatan dengan mematuhi peraturan yang sudah diterapkan pemerintah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline