Lihat ke Halaman Asli

Tiga Permataku

Diperbarui: 4 Juni 2022   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secercah harapan menggelantung tinggi

Masa tiga kali suci kulewati

Antara kesenjangan jasmani dan rohani

Awal memulai biduk mahligai 

Kebahagiaan di fajar melintas garis dua

Kubagi rasa sahaja dengan semua

Syukur kuurai dengan derai air mata

Lima masa aku diberi tiga permata

Wahai sang buah hati

Pelipur duka nestapa diri

Berharap kan terus berdiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline