Peringatan May Day telah berlalu. Tak seperti tahun- tahun biasaya yang diperingati dengan demo kenaikan gaji dan masalah kesejahteraan lainnya. Mungkin para buruh hanya berdoa dari rumah masing-masing supaya pandemi covid 19 cepat berlalu serta tak kena PHK dan kehidupan perburuhan akan normal kembali.
Menjadi buruh di sebuah pabrik pernah saya lakoni hampir 6 tahun. Setelah lulus SMA tahun 2005 saya tak bisa melanjutkan kuliah karena saya pikir tak mau merepotkan orang tua. Saya menjadi buruh terhitung sejak April 2006 sampai Agustus 2012. Selama itu lah bisa berbagai bagian pekerjaan saya geluti. Mulai dari bagian sewing, sablon, sampai akhirnya bisa masuk di bagian planning EMC. Lumayan ngerasain kerja di ruang ber-AC dan ngadepi komputer.
Selama jadi buruh di salah satu pabrik sepatu terbesar di Indonesia yang berlokasi di Desa Tambak Serang Banten ini, saya tidak pernah ikut demo seperti teman buruh lainnya. Bukannya tidak mempunyai solidaritas dengan kaum buruh lain , cukuplah perwakilan yang mengutarakan keinginan buruh.
Buruh dan Pendidikan
Pekerjaan buruh sering sekali dianggap remeh. Selain jenis kerjanya juga pendidikan nya yang rendah. Padahal tidak selamanya buruh berpendidikan rendah. Banyak teman saya yang lulusan sarjana.
Dengan tujuan mendapat gaji yang besar tak jarang dari mereka yang melanjutkan kuliahnya sembari tetap bekerja. Begitupun dengan saya. Sudah menjadi tekad bahwa saya harus kuliah dengan jerih payah sendiri.
Satu Minggu bekerja dan hari Sabtu Minggu kuliah. Tak mudah memang karena waktu itu pekerjaan saya kena Shift. Jadi terkadang masuk malam pulang pagi dilanjutkan berangkat kuliah.
Saya kuliah di Universitas Matlha'ul Anwar Banten Prodi Bahasa Inggris. Bersama teman teman buruh lainnya kami bekerja sama dan berjuang demi meraih asa.
Alasan Melanjutkan Kuliah
Cita- cita saya adalah ingin menjadi guru. Maka nya demi mewujudkan impian itu ya harus kuliah. Selain itu, saya tidak mungkin selamanya menjadi buruh sehingga saya punya ijazah sarjana, setelah keluar dari pabrik saya bisa mencari pekerjaan baru yang lebih baik lagi.
Jadi tidak bingung ketika umur sudah tidak muda lagi dan keluar dari pabrik saya tau harus bagaimana. Dan supaya gaji yang saya dapat tidak habis begitu saja. Karena pikiran itulah saya belajar di bangku kuliah lagi.