Lihat ke Halaman Asli

Saatnya Berlakukan UU Kamnas

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi indonesia yang sudah tidak terkendali membutuhkan pemimpin di indonesia yang tegas dan pandang bulu, semua institusi penegak hukum sudah tidak biasa di percaya termasuk juga KPK yang selalu berkoar-koar berantas korupsi. padahal kelakuannya sama saja bejat juga, masyarakat indonesia terlalu gampang di tipu daya, Polisi, Kejaksaan,Pengadilan, kehakiman yang seharusnya sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum malah ikut-ikutan masuk dan larut kedalam kejahatan tersebut. Bubarkan saja institusi tersebut, cukup TNI yang urus dan atur semuanya. Rakyat harus melihat ini adalah keadaan Darurat sehingga perlu dipulihkan oleh TNI sebagai dokternya, dan hanya TNI yang bisa.

Saat ini perang antara KPK dan POLRI, menurut saya kelakuan keduanya sama saja (sama-sama bejat). KPK saat ini sudah bukan murni orang yang mau memberantas korupsi, tujuan mereka adalah UUD (Ujung-Ujungnya Duit) karena isinya di KPK sudah LSM semua, sudah bukan rahasia kalo LSM yang teriakannya makin keras maka dana yang mengalir kepadanya juga makin deras. Menurut saya teriakan-teriakan KPK cuma cari popularitas murahan, mungkin biar namanya tenar trus bisa masuk dalam direksi pejabat pemerintahan, gak jauh-jauh lah pokoknya maksud dan tujuannya. Polisi apa lagi biang kerok dari semua masalah. bubarkan saja KPK dan Polisi biar TNI yang ambil alih.

Setali 3 uang, LSM dengan Balutan bungkus dan covernya yg manis dan cantik bernama "KPK" mempunyai hubungan yang erat dengan semua media di indonesia dan luar negeri (LSM gitu loh), rakyat dibodohi dengan cara memblowup di media-media, orang indonesia terkenal dengan ikut-ikutannya, contoh: demam boy n girl band korea semuanya bikin, demam dangdut india semua nyanyi dangdut india, sama dengan slogan "SAVE KPK" yang dibuat oleh para pimpinan LSM berbulu KPK tersebut, jadi saat ini publik sedang digiring ke arah yang seolah-olah kalau KPK (LSM) yang ngomong pasti jujur dan wajib di percaya, yang gak ikut KPK berarti gak pro berantas korupsi, yang profile picture BB, FB, YM, Twitter, gak pake tulisan "SAVE KPK" berarti gak gaul dan gak pro dengan pemberantasan korupsi, apakah ini namanya bukan menggiring opini publik sesuai dengan keinginan Media + LSM (yg gak bener) tersebut,

Itulah mengapa seperti gayung bersambut dengan media yang merupakan makanan empuk kalo beritanya tentang institusi pemerintahan apalagi kalo isi beritanya tentang Polisi, makin laris manis tanjung kimpul tuh berita, koran jadi laku, media TV banyak iklan yang daftar. Akhirnya kan UUD jg kan, siapa yang tahu kalo dibalik berita bombastis itu tidak ada bagi hasil antara LSM berbulu KPK tersebut dengan pihak media, semua itu sudah ada itung-itungannya atau deal-dealnya antara yang berkoar-koar dengan media sebagai sarananya blowupnya. Pemasukan dari iklan itulah yang di bagi hasil dengan yang sudah koar-koar tsb, karena yg buat laku berita ya yg koar-koar tadi.

LSM ada yang bagus ada yang enggak bagus, tapi kebanyakan banyak yang gak bagus, semua motivasinya duit-duit dan duit. Indonesia sudah dikuasai LSM Asing dan Lokal yang ingin mencerai beraikan NKRI, dan ini jelas keadaan darurat dan mengancam keutuhan bangsa sehingga perlu diambil alih TNI, pihak asing memang tidak ingin indonesia  bersatu, karena jika bersatu akan menjadi kekuatan yang sangat besar dan berbahaya bagi negara-negara maju, sejak jaman penjajahan dahulu pihak asing sudah tau kultur dan watak serta karakter bangsa indonesia yaitu gampang terpecah belah dengan sistem "devide et impera" adu domba jaman kompeni.

Skenario LSM sudah terbaca oleh Intelijen, hanya tinggal tunggu waktu saja orang-orang yang berkoar itu akan hilang tenggelam ditelan bumi, sudah saatnya membubarkan Polri, kejaksaan, kehakiman, apalagi LSM berbulu KPK. ini sudah keadaan darurat, TNI harus ambil alih.

Mari jadikan kembali Indonesia Macan Asia, dengan TNI sebagai pemimpin bangsa,..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline