Lihat ke Halaman Asli

Merimba

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ilustrasi: http://kkiwarsi.files.wordpress.com/

Ada apa tentang gentayang

Biru menyulip di menara tari yang teramat asing

Membekas memelas gerombolan di hiruk pikuk senja

Hukum kita memang rimba

Tidak bisa terbaca tak pula terbera

Ada sedikit nada diseruninya.

***

Hukumku masih rimba seperti dulu ketika purnama masih ada

Memekakan telinga yang berjiring disenyap bayangannya

Sedikit lupa memang, setelah anjing berjirim serupa manusia menelan pelan

Memberangus pohon-pohon beserta penghuninya.

****

Kemana lagi aku harus mencari hutan-hutan yang dulu

Sedangkan benihnya  tak satupun ia sisakan untuk kembali kutanam

Apa daya memang tak ada yang selamat setelah terlumat

Pohon-pohon tak ada, rimba tak ada, hukumnya pun tiada

Hanya aku dan sedikit rasa diantara jilat masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline