Sepertiga malam yang kukayuh dengan impian singkat
Menyelinap lelap berbekal tujuh keningratan
Melalap menjadikan malam menenangkan segenap kewajaran
Menabung rindu memanen senyum di ladangmu
***
Ilustrasi: http://quran.rumahilmu.or.id/
***
Sihir lantas puja-pujian mengalun dari segenap penjuru
dari shaf yang berjejer rapi nyaris serupa bentukan penggaris
Bersiku melangit, meremahkan atap-atap yang mulai pengap
dari lafal yang kita ajarkan dari kedua bibir melafadz doa
***
Wajahnya bergeming melantunkan suara-suara air mata
Mendengkur melesat bagai kilatan peluru yang sedang melumat
Apa kau sedang terlelap di sana, dengan satu harap?
Bukankah kau tahu siapa yang ingin aku imami
lantas dengan lembut menciumi setiap bagian telapak tangan
Menjadikan rasa yang ada berlabuh sampai ubun-ubun
***
Hening rasanya bila ada anak-anak kecil berjajar sejajar shafmu
tepat dibelakangku berdiri seorang diriku di masa belia
dan pada masanya aku tertidur
kau melelapkan aku
lantas dengan fasih pemuda dan pemudi
mengamini
setiap jengkal mimpi
yang kita ingini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H