Ironi Persib , Berkacalah,,,
“ sok sedih ai nempo persib eleh teh, dahar teu mirasa , sare ge teu tibra “ kalimat itu terlontar dari salah seorang penggemar sejati Persib Bandung bahkan saking menggilainya darahnya pun biru hehe... ya... memang begitulah faktanya,, ada apa dengan Persib Bandung ?? Tim kebanggaan warga kota Jawa barat ini seolah hanya besar sebagai sebuah nama Club dengan jumlah suporter yang dahsyat... tapi minim prestasi . sangat mengecewakan dilihat dari materi pemain tidak layak rasanya jika persib dari tahun ke tahun terus – terusan terseok – seok. Tapi inilah sepakbolaolah raga ini memang kejam penuh tragedi , ada trik, ada drama, ada kecewa, dan ada bahagia. Semua bersatu bercampur menjadi seni yang indah. Sepakbola dewasa ini tidak lagi sekedar olahraga biasa tetapi sudah menjadi bisnis, sudah menjadi role model dalam roda kehidupan.
.. kembali ke soal Persib Bandung mmh.. terakhir juara kira – kira ah.. aku tak ingat katanya th. 1995 cerita dari orang tuaku,,setelah itu hampir tak ada yang dibanggakan selain nama besar,, dengan.. itu ini nya...menarik memang ketika memperbincangkan tentang Persib Bandung , sulit rasanya mencari titik lemah dari mulai pemain, pelatih, sampai manajemen.
Masalah suporter tak usah diragukan lagi semua orang tahu bagaimana mewahnya “Bobotoh “ entah itu viking, atau apalah itu.. masalah keuangan, huhh.. agak sensi nihh.. kalau udah bicara uang,, ya.. tak pernah terdengar para pemain persib terlambat terima gaji, yag ada malah bonus,bonus, dan bonus meskipun belum juara.. luar biasa...!!! masalah sponsor hampir tidak ada lagi tempat kosong di kaos persib untuk di tempel, masalah pemain hampir semua berlabel timnas, masalah manajemen meskipun saya tidak tahu persis tapi yang pasti saya yakin mereka adalah orang – orang yang kompeten dan profesional dibidangnya, lalu apa masalahnya??
Seolah menjadi stigma bahwa pemain yang bagus setelah tampil membela Persib pasti jelek,, ya memang seperti itu faktanya banyak contohnya, saya yakin manajemen sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kejayaan Persib dengan berbagai cara.Menyoroti hal tersebut sudah seharusnya manajemen berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, pada club – club ISL lainya bagaimana mereka bisa mengoptimal kan pemain – pemain muda dan lokal yang ternyata lebih memakai hati ketika bermain, buang kebiasaan gonta ganti pemain atau pelatih karena semua butuh proses tidak ada yang instan untuk menjadi juara.
Persib butuh pemandu bakat yang mengerti bola bukan orang yang Cuma merekomendasikan karena nama besar saja.. jaga kekompakan, optimalkan pemain muda, optimal kan pemain lokal perbaiki mental dan bermainlah dengan hati . dengan begitu kata kejayaan tidak lagi menjadi utopia ( Istilah politik ) bagi Persib dan akhirnya Persib akan di hargai karena prestasi bukan karena nama besar sehingga Juara adalah sesuatu yang tidak bisa di tawar lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H