Lihat ke Halaman Asli

Ahmad J Yusri

Mahasiswa Fisika UIN Malang

Teror Penjual Kripik

Diperbarui: 16 Juli 2022   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source : liputan6.com

Langit saat itu sangat indah. Cakrawala biru mempesona yang dihiasi awan tipis menandakan cuaca yang sedang stabil dan cerah. Lebaran idul fitri telah lewat tiga hari. Seperti pada muslim kebanyakan, Rusydi menghabiskan waktunya sedari awal lebaran dengan silaturahmi tanpa henti. 

Silaturahmi kepada sanak keluarga baik yang dekat ataupun jauh, silaturahmi kepada tetangga kampung, silaturahmi ke teman-teman SMP-nya, silaturahmi ke teman-teman SMA-nya, juga silaturahmi ke teman-teman yang baru ia kenali di perkuliahannya.

Rusydi, anak pemuda yang terkenal sangat ekstrovert. Bertemu dengan banyak orang membuat dia happy dan ceria. Apalagi sekarang pembatasan sosial dari Covid sudah tidak berlaku lagi ditambah ia punya motor vario baru membuatnya tak bosan-bosan kesana kemari. Pergi dari rumah sejak pagi dan pulang saat pukul 21.00 bahkan bisa lebih. Sudah tiga hari sejak lebaran dia seperti itu bak burung keluar dari sangkarnya.

            Pagi itu smartphonenya berbunyi, "moshi moshh, moshi mosh" nada dering khas ala anime. Tertulis di situ panggilan dari Raka, teman akrab kuliahnya.

            "Rusy, samean ada acara apa hari ini ? , kosong opo ra?"

            "Kosong, emang ada apa ka?

            "Ealah, aku, Mahmud sama Rehan mau ke Batu, nanti nginep di Villa, yoklah kita bakar-bakar ikan disana "

            "Yok gaslah, aku yo pengen" timpal Rusydi dengan senang hati.

Rusydi segera bersiap-siap dan mandi. Ia menengok ke teras rumah, apakah ada ibunya atau tidak?. Ia harus pergi secara diam-diam karena tau ibunya pasti akan melarangnya dan tidak seperti Ayahnya. 

Ibunya pasti akan beralasan akan ada saudara lain yang akan datang dan ingin bertemu dengannya. Setelah memastikan Ibu tak memerhatikan kepergiannya. Dia segera cabut dengan motor barunya. Ia tak peduli meskipun ia baru tidur pukul 01.00 dini hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline