Luka
Luka,
bukan sekadar robek di kulit,
ia adalah bekas bisikan sunyi,
yang menjerit di dalam hati.
Kau datang tanpa undangan,
mengguratkan jejak di jiwa,
seperti hujan yang jatuh
tapi tak kunjung reda.
Ada luka yang terlihat,
dijahit dengan benang waktu,
namun ada yang tersembunyi,
merintih tanpa temu.
Luka,
kau ajarkan aku berdamai,
dengan perih yang menjadi teman,
dan tangis yang tak perlu alasan.
Namun pada akhirnya,
kau hanya tamu sementara.
Sebab luka, seiring waktu,
akan menjadi cerita yang membisu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H