Lihat ke Halaman Asli

Maya Soraya

PT TIMAH Tbk Unit Metalurgi Muntok

Menuju Masyarakat Cerdas Berpolitik

Diperbarui: 19 Februari 2018   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Adanya berita-berita yang menghebohkan dalam 2 bulan pertama di tahun 2018 ini, beberapa yang cukup menarik perhatian warga adalah berita-berita yang bersangkut paut dengan politik Indonesia, seperti aksi kartu kuning yang diberikan kepada Presiden RI, RKUHP, hingga aksi DPR untuk mengesahkan UU MD3. Menariknya adalah berbagai respon yang diberikan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Seiring dengan pemerintahan Pak Jokowi di Indonesia, kesadaran masyarakat akan kehidupan politik di pusat maupun pengetahuan tentang pembangunan infrastruktur negara semakin meningkat. Dibuktikan dengan adanya respon masyarakat, baik itu positif, negative, maupun pasif, tetap saja membuktikan kalau kebebasan berpendapat sebagai wujud Demokrasi Indonesia berjalan dengan baik. Namun, akibat adanya kebebasan memberikan respon berupa pendapat maupun aksi inilah terkadang yang dilakukan tanpa memperhatikan efek domino yang akan dihasilkan.

Mengusulkan pendapat untuk publik merupakan hak pribadi masing-masing, namun ada baiknya apabila pendapat tersebut tetaplah bertanggung jawab. Maksud bertanggung jawab disini adalah tidak menjelekkan oknum-oknum tertentu secara tertulis, maupun tersirat, sehingga tidak menyulut kemarahan oknum-oknum tertentu dan akhirnya terjadi perpecahan diantara masyarakat yang memiliki pendapat oposisi. Jadilah masyarakat cerdas dalam berpolitik, maupun anda sebagai kaum elite politik maupun sebagai masyarakat.

Pendidikan kewarganegaraan pun menjadi penting bagi masyarakat untuk menanggapi segala persoalan yang menyangkut tentang politik negara. Pendidikan tersebut dapat berwujud apapun, baik itu pendidikan formal di sekolah (SD, SMP, SMA, Kuliah) maupun non formal (tayangan berita televisi). Acapkali pendidikan formal mengenai kewarganegaraan di sekolah-sekolah menjadi hal yang diabaikan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sekedar pengetahuan yang nantinya dilupakan untuk sekedar mendapatkan nilai di rapor, sehingga sebagian kaum muda tidak begitu paham akan perkembangan politik yang terjadi dan menjadi kaum yang pasif. Informasi non formal pun terkadang justru membawa perpecahan di masyarakat akibat pengetahuan yang kurang. Maka dari itu, kesadaran akan memiliki Indonesia beserta unsur-unsur politiknya menjadi hal yang sangat penting di era demokrasi ini.

Jangan ubah hak warga untuk berpartisipasi dalam politik menjadi ajang perpecahan bangsa melalui pendapat yang kita berikan maupun kurangnya pendidikan yang kita terima. Sekali lagi, jadilah masyarakat yang cerdas dalam berpolitik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline