Lihat ke Halaman Asli

Jane Ardelin Angel

halo saya angel :)

Kopi dan Hipertensi : Waspadai Dampaknya Terhadap Tekanan Darah Anda

Diperbarui: 26 Desember 2024   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi : Pinterest

Malang -- Hipertensi sering disebut sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun dampaknya dapat sangat berbahaya. Salah satu kebiasaan yang sering dikaitkan dengan hipertensi adalah konsumsi kopi. Menariknya, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Nur Melizza dan Faqih Ruhyanudin, dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkap hubungan antara konsumsi kopi dengan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Menurut Nur Melizza, hipertensi adalah penyakit yang sering kali dianggap sepele karena tidak menimbulkan rasa sakit secara langsung. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, hipertensi dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung dan stroke. Ia menjelaskan bahwa kopi, minuman yang menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, ternyata bisa berkontribusi pada peningkatan tekanan darah, khususnya pada penderita hipertensi.

Faqih Ruhyanudin menambahkan, penelitian ini dilakukan untuk memahami lebih dalam sejauh mana konsumsi kopi memengaruhi tekanan darah pada penderita hipertensi. Dalam penelitian tersebut, responden yang terlibat adalah mereka yang rutin mengonsumsi kopi. "Kami ingin melihat pola konsumsi kopi dan bagaimana hal tersebut berdampak pada tekanan darah mereka," ujarnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengonsumsi kopi dalam jumlah yang tergolong ringan hingga sedang. Meski begitu, tekanan darah mereka mayoritas berada pada kategori hipertensi tahap 1. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan yang cukup kuat antara konsumsi kopi dengan peningkatan tekanan darah. "Semakin sering seseorang minum kopi, tekanan darahnya cenderung naik. Hal ini tentu perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat hipertensi," jelas Nur Melizza.

Faqih Ruhyanudin juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memantau konsumsi kopi mereka. Menurutnya, meskipun kopi memiliki manfaat jika dikonsumsi dalam batas wajar, kebiasaan ini dapat berbahaya jika tidak disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang. "Bukan berarti penderita hipertensi harus berhenti minum kopi sepenuhnya, tetapi mereka harus memahami batasannya dan mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan," tambahnya.

Melalui penelitian ini, Nur Melizza dan Faqih Ruhyanudin berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para penderita hipertensi, untuk lebih bijak dalam mengonsumsi kopi. Mereka juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau tekanan darah dan menjaga pola hidup sehat.

"Hipertensi bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh, tetapi dapat dicegah atau dikendalikan dengan pola hidup yang sehat, salah satunya dengan mengatur konsumsi kopi," pesan Nur Melizza. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya hipertensi dan kebiasaan yang dapat memengaruhinya. Dengan begitu, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko komplikasi serius akibat hipertensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline