Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

"Gorong-Gorong Dari Limbah Ban Mobil: Solusi Ramah Lingkungan Berkelanjutan"

Diperbarui: 16 Januari 2025   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi gorong-gorong dari limbah ban mobil. (sumber foto: Furysfitness/Pinterest)

"Solusi jitu limbah ban mobil: gorong-gorong murah, tahan lama, dan ramah lingkungan"

Indonesia menghadapi masalah besar terkait pengelolaan sampah. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 67 juta ton sampah per tahun, dengan 37,3% di antaranya berasal dari sampah organik.

Limbah ban bekas adalah salah satu masalah lingkungan yang terus meningkat seiring pertumbuhan kendaraan bermotor. 

Setiap tahun, jutaan ban bekas dibuang dan sering kali menjadi sampah yang tidak terkelola dengan baik. 

Ban bekas ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami, bahkan mencapai ratusan tahun. 

Limbah ban mobil membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami. (sumber foto: Pixabay/Pinterest)

Akibatnya, limbah ini sering kali menumpuk di tempat pembuangan akhir atau terbakar, menyebabkan polusi udara dan tanah. 

Namun, dengan adanya inovasi daur ulang gorong-gorong dari limbah ban, masalah ini dapat berubah menjadi solusi yang berkelanjutan.

Mengubah Masalah Menjadi Solusi.

Daur ulang ban bekas menjadi gorong-gorong merupakan inovasi yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat besar bagi pembangunan infrastruktur. 

Limbah ban memiliki sifat yang tahan lama dan fleksibel, sehingga cocok untuk diaplikasikan sebagai bahan dasar pembuatan gorong-gorong. 

Dalam penerapan inovasi ini, ban-ban bekas disusun sedemikian rupa untuk membentuk saluran yang berfungsi sebagai pembuangan air atau irigasi.

Proses ini melibatkan langkah-langkah sederhana tetapi efektif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline