Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

Coco Peat Media Tanam: Solusi Ramah Lingkungan Berkebun dari Limbah Sabut Kelapa

Diperbarui: 12 Januari 2025   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coco peat berasal dari limbah sabut kelapa yang diolah menjadi serbuk halus, menyerap dan menyimpan air (sumber foto: asma_flora/shoope)

Pemanfaatan sabut kelapa menunjukkan bahwa limbah alam dapat diubah menjadi solusi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.


Dalam era modern ini, perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan semakin meningkat. 

Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah pengelolaan limbah organik, terutama yang berasal dari hasil pertanian dan perkebunan. 

Sabut kelapa, yang sering dianggap sebagai limbah tak berguna, sebenarnya memiliki potensi besar sebagai solusi ramah lingkungan untuk media tanam. 

Limbah sabut kelapa. (sumber foto: Sanpom/Shutterstock)

Coco peat, produk yang dihasilkan dari serat sabut kelapa, telah terbukti menjadi inovasi penting dalam dunia pertanian dan berkebun berkelanjutan.

Kandungan dan Keunggulan Sabut Kelapa

Sabut kelapa mengandung sekitar 30% serat dan kaya akan unsur kalium serta fosfor, dengan konsentrasi fosfor sebesar 2% (Sari, 2015). 

Selain itu, sabut kelapa juga mengandung unsur hara makro penting seperti kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan fosfor (P), yang esensial bagi pertumbuhan tanaman. 

Kandungan kalium dalam sabut kelapa memiliki sifat larut dalam air, menghasilkan air rendaman yang dapat digunakan sebagai pupuk organik alami pengganti pupuk KCl.

Hal ini menjadikan sabut kelapa tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan praktis.

Proses Produksi Coco Peat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline