Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

Mengolah Urin Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair: Solusi Ramah Lingkungan dari Limbah Cair Ternak

Diperbarui: 11 Januari 2025   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peternakan sapi di Lingkungan Juring, Kelurahan Gerantung, Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB. (sumber foto: Khaerul  Anwar/Kompas)

Penggunaan pupuk organik ini membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia, yang dapat merusak ekosistem dalam jangka panjang.

Di tengah meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan, pengelolaan limbah cair ternak menjadi salah satu isu yang perlu ditangani secara serius. 

Salah satu solusi inovatif dan ramah lingkungan adalah mengolah urin sapi menjadi pupuk organik cair. 

Pupuk organik cair dari urine sapi. (sumber foto: alfarizqPND/Shoope)

Langkah ini tidak hanya mendukung pertanian berkelanjutan, tetapi juga memberikan nilai tambah pada limbah yang sering kali diabaikan. 

Dengan rata-rata seekor sapi mampu menghasilkan 30--40 liter urin dan sekitar 15 kilogram kotoran setiap hari, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertanian organik sekaligus mengurangi dampak negatif limbah ternak.

Kandungan Nutrisi dalam Urin Sapi

Urin sapi memiliki kandungan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. 

Di dalamnya terdapat unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). 

Pupuk organik cair dari urin sapi. (sumber foto: alfarizqPND/Shoope)

Nitrogen berperan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, fosfor membantu perkembangan akar dan bunga, sedangkan kalium berfungsi memperkuat ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit. 

Selain itu, urin sapi mengandung bahan organik yang mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburannya, dan memperbaiki daya serap air. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline