Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

Show Drone Ramah Lingkungan: Alternatif Modern dan Berkelanjutan sebagai Pengganti Pesta Kembang Api

Diperbarui: 1 Januari 2025   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Show drone light ramah lingkungan, alternatif pengganti pesta kembang api. (sumber foto: Jandris_Sky)

Alternatif modern dan berkelanjutan sebagai pengganti pesta kembang api dengan atraksi show drone ramah lingkungan 


Malam pergantian tahun merupakan momen yang dinanti banyak orang untuk merayakan harapan baru. 

Namun, tradisi yang selama ini identik dengan kembang api kini mulai mendapat sorotan serius, khususnya terkait dampak lingkungan dan kesehatan. 

Kembang api, meski memikat secara visual, menyimpan bahaya tersembunyi bagi manusia dan lingkungan. 

Show drone light ramah lingkungan, alternatif pengganti pesta kembang api. (sumber foto: Jandris_Sky)

Alternatif modern seperti show drone yang ramah lingkungan mulai mencuri perhatian sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan.

Bahaya Kembang Api bagi Kesehatan dan Lingkungan

Laporan World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa partikel halus dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer, yang dikenal sebagai PM2.5, merupakan salah satu dampak utama dari pembakaran kembang api. 

Petasan dan kembang api dapat membahayakan kesehatan manusia. (sumber foto: Jandris _Sky)

Partikel ini dapat menembus sistem perlindungan tubuh, termasuk paru-paru, dan masuk ke dalam aliran darah. 

Paparan kronis terhadap PM2.5 berkontribusi pada berbagai penyakit serius seperti kardiovaskular, saluran pernapasan, hingga kanker paru-paru.

Dampak buruk kembang api juga terlihat pada lingkungan. Jawatan lingkungan federal Jerman dalam laporan terbarunya menyebutkan bahwa lebih dari 2.000 ton PM2.5 dilepaskan ke atmosfer setiap tahun akibat kembang api. 

Ironisnya, sekitar 75% emisi ini terjadi hanya dalam satu malam, yakni pada tanggal 31 Desember. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline