Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Kompasianer Terpopuler 2024, Pemerhati Lingkungan.

Menoreh Harapan di Tengah Keterbatasan: Seni Kreativitas Batik Pesawat oleh Siswa SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta

Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia. (dok: pribadi)


Seni batik, yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia, memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. 

Setiap helai batik tidak hanya menjadi kain biasa, tetapi juga sebuah karya seni yang kaya akan makna, tradisi, dan ekspresi kreatif dari pembuatnya. 

Di SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta, seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, khususnya tuna grahita, untuk mengekspresikan diri dan menorehkan harapan di tengah keterbatasan yang mereka hadapi. 

Seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, untuk mengekspresikan diri di tengah keterbatasan (dok: pribadi)

Melalui program seni batik pesawat, siswa-siswa ini menunjukkan bahwa keterbatasan intelektual tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat.

SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta adalah institusi pendidikan yang memberikan layanan bagi anak-anak dengan hambatan intelektual. 

Keterbatasan intelektual tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat. (dok: pribadi)

Anak-anak tuna grahita, yang memiliki IQ di bawah rata-rata, sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional. 

Meskipun demikian, mereka memiliki potensi luar biasa dalam bidang seni, dan seni batik menjadi salah satu medium yang ideal untuk mengembangkan kreativitas mereka.

Kepala SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta Tri Atmojo, S.Pd, untuk program membatik di sekolah ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik dasar, tetapi juga untuk membangun rasa percaya diri dan kemandirian siswa. 

Program membatik di sekolah,  bertujuan untuk mengajarkan teknik dasar, membangun rasa percaya diri dan kemandirian siswa. (dok: Pribadi)

Batik dengan motif pesawat dipilih karena melambangkan kebebasan, impian, dan semangat untuk terbang tinggi, yang sangat relevan dengan perjalanan hidup siswa tuna grahita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline