Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Membangun Bisnis Thrifting: Menghasilkan Uang Sambil Menyelamatkan Lingkungan

Diperbarui: 22 September 2024   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembeli thrifting | DOKUMENTASI HUMAS KEMENKOP UKM via Kompas.com

"Thrifting" mengumpulkan pakaian bekas layak pakai untuk bisnis ramah lingkungan dan menguntungkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, tren thrifting, atau pengumpulan dan penjualan kembali pakaian bekas yang masih layak pakai, telah menjadi semakin populer di berbagai kalangan masyarakat. 

Aktivitas ini tidak hanya dipandang sebagai solusi gaya hidup hemat, tetapi juga sebagai langkah untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Dalam era yang didominasi oleh konsumsi massal dan mode cepat (fast fashion), thrifting muncul sebagai alternatif yang lebih bijak. 

Pakaian bekas yang masih layak pakai tidak hanya memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga lebih murah, tetapi juga membantu mengurangi limbah tekstil yang terus meningkat di dunia.

Produksi pakaian dalam industri fast fashion berkontribusi besar terhadap masalah lingkungan. 

Limbah tekstil yang dihasilkan oleh pembuangan pakaian bekas semakin membebani tempat pembuangan akhir, dan proses produksi pakaian baru juga mencemari lingkungan, baik melalui penggunaan air yang berlebihan maupun emisi karbon dari transportasi barang. 

Oleh karena itu, thrifting merupakan salah satu cara untuk mendaur ulang pakaian dan mengurangi jejak ekologis kita. 

Selain itu, bisnis thrifting juga menawarkan peluang ekonomi yang signifikan, terutama bagi para pengusaha kecil yang ingin memanfaatkan tren ini untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.

Thrifting, atau dikenal juga sebagai bisnis penjualan pakaian bekas, merupakan praktik yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dari industri fast fashion, thrifting menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, thrifting juga menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin tampil modis tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. 

Dalam prosesnya, pakaian-pakaian bekas yang masih layak pakai dikumpulkan, disortir, dan dijual kembali kepada konsumen yang mencari alternatif lebih murah dan lebih berkelanjutan daripada membeli pakaian baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline