Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Mengubah Limbah Menjadi Rupiah: Tumbler Kempis, Gerakan Hijau Ramah Lingkungan untuk Mengurangi Limbah Plastik

Diperbarui: 18 September 2024   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kempis dari batok kelapa menggunakan tali selempang dan dudukkan di bagian bawahnya (sumber: limbahalam/tokopedia.com)

"Tumbler Kempis: Alternatif Berkelanjutan untuk Gaya Hidup Bebas Plastik"


Masalah limbah plastik yang semakin meningkat menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. 

Plastik, meskipun praktis, meninggalkan jejak lingkungan yang sangat merugikan karena butuh ratusan tahun untuk terurai. 

Di berbagai belahan dunia, kesadaran tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan semakin meningkat, dan banyak gerakan hijau yang mengajak masyarakat untuk beralih ke produk-produk berkelanjutan. 

Salah satu solusi yang mulai mendapatkan perhatian adalah tumbler berbahan dasar tempurung kelapa, yang dikenal dengan nama Tumbler Kempis. 

Inovasi ini tidak hanya mendukung upaya pengurangan plastik sekali pakai, tetapi juga mengubah limbah alam menjadi produk bernilai ekonomis.

Dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan tidak bisa diabaikan. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik mencemari lautan, merusak ekosistem laut, dan mengancam kehidupan satwa. 

Botol plastik dan wadah minum sekali pakai adalah salah satu sumber utama limbah ini. 

Banyak organisasi lingkungan mendorong penggunaan produk alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap plastik. 

Di sinilah Tumbler Kempis muncul sebagai inovasi yang berkelanjutan, mengubah tempurung kelapa yang seringkali terbuang menjadi produk fungsional dan ramah lingkungan.

Tumbler Kempis adalah produk yang terbuat dari tempurung kelapa, sebuah bahan alami yang sering dianggap sebagai limbah setelah daging kelapa dan air kelapanya diambil. 

Melalui proses yang kreatif dan inovatif, tempurung kelapa yang keras dan tahan lama diolah menjadi tumbler yang dapat digunakan sebagai wadah minum. 

Selain menjadi alternatif ramah lingkungan, tumbler ini juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal, terutama di wilayah-wilayah penghasil kelapa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline