Lihat ke Halaman Asli

Jandris_Sky

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Kapal Otok-Otok: Implementasi Sederhana dari Hukum Ketiga Newton dalam Mainan Tradisional

Diperbarui: 12 September 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal otok-otok, implementasi sederhana dari hukum ketiga newton dalam mainan tradisional (dok: pribadi)

Kapal otok-otok merupakan salah satu bentuk mainan tradisional yang telah ada sejak lama di Indonesia.


Kapal otok-otok, mainan tradisional yang mungkin pernah kita lihat di pasar-pasar rakyat atau acara-acara tradisional, memiliki daya tarik tersendiri. 

Terbuat dari bahan sederhana seperti seng tipis yang dicat warna-warni, kapal ini kerap menjadi kenangan masa kecil bagi banyak orang Indonesia. 

Kapal otok-otok dilengkapi dengan figur tentara kecil dan bendera merah putih di atasnya(dok: pribadi)

Di balik bentuknya yang sederhana, kapal otok-otok ternyata menerapkan prinsip fisika yang sangat menarik, khususnya dalam memanfaatkan tekanan uap air untuk menghasilkan gerakan. 

Selain sebagai hiburan, kapal otok-otok juga memberikan pelajaran dasar tentang prinsip-prinsip fisika yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.

Kapal otok-otok merupakan salah satu bentuk mainan tradisional yang telah ada sejak lama di Indonesia. 

Mainan ini biasanya dijual saat momen-momen spesial seperti Sekaten atau Mauludan, di mana suasana meriah dengan berbagai macam jajanan dan permainan tradisional menjadi daya tarik utama. 

Kapal ini memiliki ciri khas berupa suara "tok.. tok.. tok.." yang berasal dari proses pembakaran di dalamnya. 

Kapal otok-otok juga memberikan pelajaran dasar tentang prinsip-prinsip fisika (dok: pribadi)

Suara ini dihasilkan ketika uap air yang terbentuk di dalam kapal meledak secara perlahan dan menciptakan getaran yang merambat ke seluruh bagian kapal.

Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan kapal otok-otok adalah minyak goreng, yang dipadukan dengan kapas kecil sebagai sumbu pembakaran. 

Bahan-bahan sederhana ini memperlihatkan bagaimana teknologi tradisional mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar kita untuk menciptakan alat permainan yang menarik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline