Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Ekonomi Sirkular dan Pengelolaan Limbah

Diperbarui: 5 September 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah (sumber: bing image creator/AI)

 

Limbah harus dipandang sebagai sumber daya potensial, bukan sebagai sesuatu yang harus dibuang. 

Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi global telah mendorong peningkatan konsumsi yang luar biasa. 

Namun, model ekonomi linear yang dominan, di mana barang diproduksi, digunakan, dan kemudian dibuang, telah menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. 

Penipisan sumber daya alam, pencemaran lingkungan, dan akumulasi limbah menjadi masalah serius yang harus segera diatasi. 

Untuk itu, konsep ekonomi sirkular muncul sebagai solusi inovatif yang bertujuan mengubah paradigma pengelolaan sumber daya dan limbah.

Ekonomi sirkular adalah pendekatan ekonomi yang berfokus pada penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang produk serta material dalam siklus tertutup. 

Berbeda dengan model linear yang bersifat ambil, buat, buang, ekonomi sirkular berusaha mempertahankan nilai produk dan material selama mungkin, mengurangi kebutuhan untuk mengambil sumber daya alam baru dan meminimalkan limbah. 

Dalam konteks pengelolaan limbah, ekonomi sirkular menjadi kunci untuk mengurangi tekanan terhadap lingkungan serta menciptakan nilai tambah dari limbah yang dihasilkan.

Pengelolaan limbah dalam ekonomi sirkular tidak hanya tentang membuang sampah dengan cara yang ramah lingkungan, tetapi juga mencakup transformasi limbah menjadi sumber daya yang dapat digunakan kembali. 

Dengan demikian, ekonomi sirkular tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah limbah, tetapi juga membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan limbah memiliki berbagai manfaat yang signifikan. 

Pertama, model ini dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan dengan mengurangi volume limbah yang dihasilkan. 

Limbah yang biasanya akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibakar dapat diolah kembali menjadi produk baru, kompos, atau sumber energi. 

Hal ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mengurangi kebutuhan untuk membuka lahan baru sebagai TPA.

Kedua, ekonomi sirkular dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline