Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Renggining: Inovasi Olahan Makanan Berbasis Ubi Untuk Ketahanan Pangan Nasional

Diperbarui: 2 September 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Renggining, inovasi olahan makanan berbasis ubi untuk ketahanan pangan nasional (dok: pribadi)

Ketahanan pangan nasional menjadi salah satu prioritas utama bagi banyak negara, termasuk Indonesia. 


Dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan pertumbuhan populasi yang cepat, memastikan ketersediaan pangan yang cukup, bergizi, dan terjangkau menjadi sangat penting. 

Salah satu solusi yang dapat mendukung ketahanan pangan adalah diversifikasi bahan pangan lokal, yang dapat diolah menjadi produk-produk makanan inovatif. 

Di antara banyak bahan pangan lokal yang potensial, ubi menonjol sebagai salah satu bahan yang mudah diakses, bernilai gizi tinggi, dan berlimpah di Indonesia. 

Dari sinilah lahir inovasi makanan berbasis ubi yang dikenal dengan nama "Renggining."

Renggining dijemur pada sinar matahari (dok: pribadi)

"Ubi" Bahan Pangan Lokal yang Terlupakan

Ubi adalah salah satu tanaman pangan yang telah lama dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. 

Tanaman ini memiliki keunggulan utama, yaitu tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang optimal, seperti tanah kering dan minim air. 

Hal ini menjadikan ubi sebagai sumber pangan yang sangat penting di banyak daerah, terutama di wilayah yang sulit ditanami padi atau jagung. 

Selain itu, ubi memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, menjadikannya sebagai sumber energi yang baik.

Meskipun demikian, ubi seringkali dianggap sebagai bahan pangan kelas kedua, kalah populer dibandingkan dengan beras atau gandum. 

Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya diversifikasi pangan, ubi kini mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline