Penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan dapat mencemari sumber air, sehingga mengurangi kualitas air yang tersedia untuk kebutuhan konsumsi manusia.
Pada tahun 2023, akses air bersih di Indonesia masih menjadi tantangan yang signifikan. Menurut data Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), hanya sekitar 19,47% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses ke air pipa.
Selain itu, laporan dari Indonesia.go.id menyebutkan bahwa pada tahun 2022, masih ada sekitar 35,3 juta orang di Indonesia yang belum memiliki akses ke air bersih dan layak, dengan sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pedesaan.
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa 7 dari 10 rumah tangga di Indonesia mengonsumsi air minum yang terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli).
Meskipun akses air minum layak di Indonesia telah mencapai 93 persen, hanya 11,9 persen rumah tangga yang memiliki akses ke air minum yang benar-benar aman untuk dikonsumsi.
Di tengah tantangan ini, partisipasi masyarakat di tingkat desa menjadi krusial dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang berkaitan dengan akses air bersih dan sanitasi yang layak.
Masyarakat desa memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas program-program air bersih dan sanitasi yang diluncurkan oleh pemerintah.
Pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan akses ke air bersih dan layak, seperti pembangunan infrastruktur air dan sanitasi di berbagai daerah, termasuk di wilayah pedesaan, serta memberikan subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memudahkan mereka mendapatkan akses tersebut.
Namun, partisipasi aktif masyarakat dalam merawat dan mengelola sumber daya air menjadi elemen kunci yang tak tergantikan.
Partisipasi masyarakat dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat desa, khususnya terkait dengan akses air bersih dan sanitasi yang layak, dapat dilakukan melalui beberapa cara yang efektif:
1. Menggunakan Layanan Puskomedia:
Puskomedia dapat berperan penting dalam membantu desa-desa mengelola program air bersih dan sanitasi.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan layanan yang disediakan oleh Puskomedia, desa dapat lebih mudah dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, dan monitoring program-program yang bertujuan meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi.