"Isu lingkungan menjadi pendorong utama di balik penciptaan sendok dari beras yang inovatif"
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan upaya mengurangi limbah plastik, seorang konsultan agrikultural asal India, Peesapaty, telah mengembangkan sebuah inovasi menarik: sendok yang dapat dimakan berbahan dasar beras.
Inovasi sendok dari beras yang dikembangkan oleh Peesapaty, seorang konsultan agrikultural asal India, merupakan respons terhadap masalah serius yang dihadapi dunia saat ini, yaitu limbah plastik.
Penggunaan plastik sekali pakai telah menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin parah, terutama di lautan dan lingkungan darat.
India sendiri, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, juga menghadapi tantangan besar terkait manajemen limbah plastik.
Peningkatan kesadaran akan dampak negatif plastik terhadap lingkungan mendorong banyak inisiatif untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Sendok dikembangkan oleh Peesapaty terbuat dari bahan-bahan alami seperti beras, gandum, dan sorgum, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Selain dapat digunakan sebagai alat makan, sendok ini juga dapat dimakan setelah digunakan.
Sendok beras ini sangat cocok digunakan untuk menyantap es krim, meskipun memiliki keterbatasan ketahanan dalam air panas yang hanya mencapai 20 menit.
Peesapaty, dengan latar belakangnya dalam konsultasi pertanian, melihat potensi besar dalam pemanfaatan bahan-bahan alami lokal untuk mengurangi ketergantungan pada plastik.
Dengan menggunakan bahan seperti beras, gandum, dan sorgum yang melimpah di India, ia berhasil mengembangkan sendok yang tidak hanya berfungsi sebagai alat makan, tetapi juga dapat dimakan dan terurai secara alami setelah digunakan.