Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Opera-Si Limbah "Wayang Sampah" Menggabungkan Konservasi Lingkungan Dengan Seni Budaya Jawa

Diperbarui: 7 Mei 2024   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswi SDN Kebon Pala 01 Pagi Jakarta Timur, membuat kreasi "wayang sampah" dari bahan limbah kardus (dok: pribadi)


Menghidupkan kearifan lokal melalui "wayang sampah" lingkungan bersih dan berbudaya

Dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan bernilai budaya, muncul sebuah inovasi kreatif yang mengubah sampah menjadi seni bernama "Wayang Sampah". 

Siapa sangka, bahan baku yang biasa diabaikan seperti kertas, dapat menjadi bagian dari tradisi wayang yang kaya akan makna dan simbolisme.

Wayang sampah tidak hanya sekadar karya seni yang indah, tetapi juga merupakan simbol kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.

Proses pembuatan wayang sampah dimulai dengan mengumpulkan sampah-sampah kertas dari lingkungan sekitar. 

Sampah-sampah ini kemudian dibersihkan dan dijemur agar siap untuk diolah lebih lanjut. 

Kardus bekas di manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan wayang sampah (dok: pribadi)

Contohnya, kardus yang telah dibersihkan dengan kain lap basah akan menjadi bahan dasar yang ideal untuk menciptakan karakter-karakter wayang.

Gambar pola wayang pada kertas (dok: pribadi)

Setelah sampah-sampah tersebut siap, langkah berikutnya adalah membuat gambar pola atau sketsa karakter wayang pada kertas yang telah dibersihkan. 

Gambar wayang digunting sesuai pola (dok: pribadi)

Kemudian, dengan teliti, kertas bekas tersebut digunting mengikuti pola yang telah ditentukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline