Di dunia ini "tak ada yang abadi" semua akan berganti.
Segala sesuatu yang kita miliki, termasuk posisi atau keadaan yang nyaman, pada akhirnya akan digantikan oleh sesuatu yang lain.
Pemahaman ini merupakan sebuah pengingat bahwa hidup adalah tentang perubahan yang konstan dan bagaimana kita meresponsnya.
Ketika kita berada dalam posisi yang nyaman, mudah bagi kita untuk merasa sombong atau terlalu percaya diri.
Namun, kepercayaan diri yang berlebihan dapat membuat kita kehilangan kedekatan dengan realitas bahwa segala sesuatu bersifat sementara.
"Saat kita merasa aman dalam posisi kita, tetaplah merendah dan bersyukur"
Mengingat bahwa tak ada yang abadi juga membantu kita untuk tidak terlalu terpaku pada kesuksesan atau kegagalan.
Jika kita berhasil, itu bukan alasan untuk merasa superior, sebaliknya merupakan kesempatan untuk bersyukur dan membagi keberhasilan dengan orang lain.
"Jika kita mengalami kegagalan, itu bukan akhir dari segalanya, itu adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh"
Kita juga harus mengingat bahwa ketika kita menempati posisi tertentu, ada orang lain di luar sana yang mungkin berjuang atau bahkan berharap untuk berada di tempat kita.
Oleh karena itu, sikap rendah hati dan empati sangatlah penting.
Ketika kita menyadari bahwa segala sesuatu akan digantikan, kita menjadi lebih terbuka untuk membantu orang lain dan memperluas dampak positif kita.
"Janganlah sombong saat posisi kita nyaman"
Mari kita terus merendah, bersyukur, dan memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki kepada dunia ini.
Karena pada akhirnya, kesombongan tak akan bertahan lama, tetapi rendah hati dan kebaikan akan meninggalkan jejak yang abadi.