Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Gerhana Matahari Total 8 April 2024: Sebuah Spektakel Celestial yang Tidak Terlihat dari Indonesia

Diperbarui: 8 April 2024   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024, tidak terlihat dari Indonesia (dok. bing/AI Generation )


Gerhana Matahari Total adalah peristiwa langit yang luar biasa di mana Matahari sepenuhnya tertutup oleh Bulan.

Pada tanggal 8 April 2024, langit akan menyajikan penampilan luar biasa dengan Gerhana Matahari Total. 

Meskipun begitu, sayangnya, peristiwa alam ini tidak akan dapat diamati dari Indonesia. 

Jalur Gerhana Matahari Total hanya akan melintasi wilayah Benua Amerika, menjadikannya momen langka bagi penduduk di sana.

Ketika terjadi, Bayangan Bulan (umbra) menyelimuti sebagian besar permukaan Bumi, menciptakan momen langka di mana siang tiba-tiba menjadi gelap dan bintang-bintang dapat terlihat di langit pada waktu yang tidak lazim. 

Fenomena gerhana matahari total hanya bisa terjadi ketika Bulan berada dalam fase baru dan berada di antara Matahari dan Bumi dalam satu garis lurus. 

Gerhana Matahari Total biasanya terjadi di lokasi tertentu di Bumi dan hanya dapat diamati oleh mereka yang berada di jalur Gerhana Matahari Total.

Menurut Almanak BMKG, negara-negara yang berada di jalur Gerhana Matahari Total akan mengalami momen yang luar biasa selama 4 menit 26 detik, di mana Matahari akan sepenuhnya tertutup oleh Bayangan Bulan.

Menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal 8 April 2024.

Gerhana Matahari Total bisa dinikmati pengamatannya di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. 

Kota-kota yang berada di jalur Gerhana Matahari Total akan mengalami momen yang luar biasa selama 4 menit 26 detik, di mana Matahari akan sepenuhnya tertutup oleh Bayangan Bulan.

Namun, sayangnya, penduduk Indonesia tidak akan dapat menyaksikan fenomena langka ini.

Kondisi ini disebabkan oleh posisi geografis Indonesia yang berada di sisi gelap Bumi pada saat Gerhana Matahari Total berlangsung, menjadikan waktu di Indonesia berada pada malam hari saat peristiwa alam tersebut terjadi.

Gerhana Matahari Total terakhir kali menyapa Indonesia pada tanggal 16 Maret 2016. 

Sejak itu, penduduk Indonesia harus menunggu hingga tanggal 23 Agustus 2044 untuk menyaksikan fenomena serupa kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline