Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Tampil Apik Saat Lebaran dengan Upcycle" Mengubah Baju Lama Menjadi Busana Baru yang Berkesan

Diperbarui: 16 Maret 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upcycle membantu mengurangi permintaan terhadap pakaian baru serta menciptakan siklus konsumsi yang lebih berkelanjutan (dok. pribadi)

"Tampil apik saat lebaran dengan upcycle" mengubah baju lama menjadi busana baru yang berkesan.

Menjelang datangnya Hari Raya Lebaran, suasana belanja pakaian umumnya meningkat pesat. 

Namun, di balik gemerlapnya kegiatan belanja, seringkali tersembunyi dampak negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh industri mode. 

Dalam rangka mengatasi masalah ini, praktik daur ulang atau upcycle menjadi solusi yang menarik dan berkesan.

Upcycle, atau daur ulang kreatif, bukan hanya sekadar trend, tetapi juga gaya hidup yang bertanggung jawab. 

Salah satu contoh penerapannya adalah dengan mengubah baju lama yang ada di lemari menjadi pakaian baru yang menawan dan keren untuk dipakai saat Lebaran. 

Tindakan ini tidak hanya memberikan nuansa kreatif dan personal, tetapi juga membantu mengurangi limbah tekstil serta dampak negatif yang dihasilkan oleh industri pakaian.

Banyak dari kita memiliki koleksi baju lama yang sudah tidak lagi dipakai, entah karena modelnya sudah ketinggalan zaman atau karena tidak lagi muat. 

Namun, daripada membuangnya dan menambah jumlah limbah tekstil.

Mengapa tidak mencoba untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang baru dan berbeda? 

Dengan sedikit keterampilan jahit dan sentuhan kreatif, baju lama dapat disulap menjadi busana yang cocok untuk merayakan momen istimewa seperti fesyen lebaran.

Selain memberikan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas, upcycle juga membantu meminimalkan dampak negatif industri pakaian terhadap lingkungan. 

Proses produksi pakaian baru seringkali memerlukan penggunaan sumber daya alam yang besar dan memproduksi limbah berlebih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline