Tanaman belimbing hutan turut berperan dalam menjaga kualitas udara. Melalui proses fotosintesis, pohon ini menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, memberikan kontribusi positif terhadap keseimbangan atmosfer
Keajaiban tanaman belimbing hutan, sejuta manfaat dari tanaman yang merakyat. Dikenal dengan berbagai nama lokal seperti belimbing tanah, blimbing-blimbingan (Jawa), dan cacalincingan (Sunda) di Indonesia, serta belimbing tanah dan tongkong di Malaysia, pohon belimbing hutan (lavender sorrel atau barrelier dalam bahasa Inggris) adalah kekayaan alam yang serba guna dan merakyat.
Meskipun tidak tumbuh besar, tanaman ini menghadirkan sejuta manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Tanaman belimbing hutan memiliki keunikannya sendiri. Tidak mencapai ketinggian yang mencolok, tanaman ini tumbuh sekitar dua jengkal dari tanah, namun keberadaannya sungguh tak tergantikan.
Satu keistimewaan yang membuatnya diminati adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan kadar gula darah. Cara yang umum digunakan adalah dengan merebus bagian tanamannya dan mengonsumsinya.
Buah belimbing hutan, kecil namun penuh manfaat, membawa sensasi asam yang segar.
Bentuknya yang menyerupai belimbing menjadikannya ikonik, dan rasanya yang asam membuatnya menjadi camilan yang lezat.
Selain menjadi sumber gizi dan rasa yang unik, buah ini juga menjadi bahan yang digunakan dalam berbagai hidangan lokal, memberikan citarasa khas pada masakan tradisional.
Namun, sayangnya, tanaman belimbing hutan menghadapi tantangan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Tanaman belimbing hutan menghadapi sejumlah tantangan serius akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.