Sampah baliho merupakan limbah yang berasal dari bahan baku khususnya plastik yang digunakan dalam pembuatan baliho, spanduk, atau billboard.
Di era modern ini, baliho telah menjadi salah satu media promosi yang populer. Namun, popularitasnya juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan, terutama terkait dengan masalah sampah.
Bagaimana kita dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah sampah baliho?
Salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah penggunaan baliho ramah lingkungan.
Material baliho yang dapat terurai dengan cepat atau dapat didaur ulang dapat menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan.
Dengan mengurangi penggunaan baliho konvensional yang sulit terurai, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pemanfaatan Sampah Baliho
Pemanfaatan sampah baliho menjadi bahan bakar minyak (BBM), cat tembok, dan pestisida organik dapat menjadi solusi kreatif untuk mengurangi dampak lingkungan.
Sampah baliho, terutama yang terbuat dari plastik, dapat diolah kembali melalui proses daur ulang.
Masyarakat dapat diajak untuk menggunakan sampah baliho sebagai bahan untuk kegiatan seni kerajinan, sumber energi melalui proses pirolisis atau pengomposan, produk seperti tas belanja, tempat penyimpanan atau hiasan rumah tangga dan membuat bata atau panel dinding.
Proses Daur Ulang Baliho Menjadi BBM
Proses daur ulang baliho menjadi BBM dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Untuk mengubah sampah baliho menjadi bahan bakar minyak (BBM), proses pirolisis dapat digunakan.