Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Peran Vital Green Investment dalam Pembangunan Ramah Lingkungan: Menuju Destinasi Wisata yang Lebih Hijau dan Berkelanjutan

Diperbarui: 15 Januari 2024   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Green investment dalam pembangunan pelestarian alam (Dok. Pribadi)

Green Investment, atau investasi hijau, mengacu pada alokasi dana atau sumber daya ke proyek-proyek atau bisnis-bisnis yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan. 

Dalam era ramah lingkungan yang semakin tumbuh, destinasi wisata berkelanjutan telah menjadi pusat perhatian global. 

Pembangunan wisata berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam upaya melestarikan lingkungan. Green investment, atau investasi berkelanjutan, memainkan peran penting dalam mengembangkan sektor wisata yang ramah lingkungan. 

Melalui pendekatan ini, dana yang diinvestasikan didukung oleh prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah yang bijaksana, dan perlindungan ekosistem setempat.

Peran vital green investment menjadi kunci dalam membentuk transformasi menuju destinasi pariwisata yang ramah lingkungan. 

Green investment berkontribusi secara substansial dalam pembangunan destinasi wisata yang tidak hanya memikat hati pengunjung tetapi juga melestarikan keanekaragaman alam.

1. Infrastruktur Energi Terbarukan:

Pengembangan destinasi wisata berkelanjutan dimulai dengan investasi dalam infrastruktur energi terbarukan. 

  • Contoh: destinasi wisata di Indonesia semakin mengadopsi sistem energi matahari dan tenaga angin, seperti resor di Bali yang memanfaatkan panel surya untuk mencukupi kebutuhan daya secara ekologis. 

Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi jejak karbon tetapi juga memberikan inspirasi bagi properti wisata lainnya di Indonesia.

2. Pengelolaan Limbah Berkelanjutan:

Green investment memungkinkan destinasi untuk meningkatkan sistem pengelolaan limbah. 

  • Contoh: di beberapa lokasi di Indonesia, seperti Bali, dana investasi digunakan untuk mendirikan fasilitas daur ulang dan kampanye pengurangan plastik, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. 

Dengan mendirikan pusat daur ulang dan mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik, destinasi ini aktif melibatkan masyarakat lokal dan wisatawan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline