"Nasi Jaha adalah hidangan khas dari Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia."
Nasi Jaha merupakan bagian dari warisan kuliner Minahasa, suku yang mendominasi daerah tersebut. Sejarah Nasi Jaha sebagai hidangan Natal mencerminkan warisan kuliner dan keberagaman budaya di Indonesia.
Proses pengolahan Nasi Jaha yang melibatkan beras ketan, daun pandan, serai, dan kelapa parut menciptakan rasa khas yang berbeda dan memikat.
Tradisi penggunaan daun pisang untuk membungkus dan cetakan lontong untuk memberikan bentuk khas juga merupakan ciri khas dari hidangan ini.
Bahan:
- 800 g beras ketan
- 200 g beras
- 12 lembar daun pandan, iris-iris
- 10 batang serai bagian putih, iris-iris
- 1 butir kelapa, parut
- 400 ml air
- Daun pisang muda, untuk membungkus
- Cetakan lontong aluminium ukuran 20 cm, diameter 5 cm
Bumbu, Haluskan:
- 16 butir bawang merah
- 6 cm jahe
- 3 sdt garam
- 2 sdt gula pasir
Cara Membuat:
1. Campur beras ketan dan beras, cuci bersih, tiriskan, dan kukus selama 20 menit hingga setengah matang. Angkat dan pindahkan ke dalam panci.
2. Campur daun pandan halus, serai halus, dan kelapa parut. Tambahkan air, remas-remas, peras, dan saring hingga diperoleh 500 ml santan. Aduk santan bersama bumbu halus, didihkan, lalu angkat.
3. Tuangkan santan berbumbu panas ke dalam ketan, aduk hingga cairan terserap. Kukus ketan dalam dandang hingga matang (30 menit), lalu angkat.