Perubahan ekonomi dan dinamika industri menjadi faktor utama dalam perjalanan mereka menuju kegagalan.
Indonesia, sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, telah menjadi medan yang subur bagi perkembangan industri startup. Dalam beberapa tahun terakhir, ekosistem startup di Indonesia berkembang pesat, didorong oleh investasi besar, inovasi teknologi, dan peningkatan penetrasi internet.
Dalam perjalanan dinamis industri startup di Indonesia, beberapa perusahaan yang sebelumnya dianggap gemilang akhirnya harus menyerah di hadapan tantangan ekonomi.
Pada awalnya, banyak startup Indonesia yang berhasil mencapai tingkat popularitas dan pertumbuhan yang signifikan. Pegipegi, AiryRooms, Rumah.com, Elevenia, JD.ID, dan Hooq adalah beberapa contoh perusahaan yang pernah menjadi sorotan dalam panggung industri tersebut.
Dengan berbagai fokus seperti perjalanan, akomodasi, e-commerce, properti, dan hiburan digital, mereka membawa harapan baru dalam dunia bisnis dan teknologi di Indonesia.
Berikut adalah enam startup ternama yang mengalami kegagalan telak, meraih babak pailit, dan akhirnya gulung tikar.
1. Pegipegi:
Sebagai platform pemesanan hotel dan tiket pesawat, Pegipegi pernah menjadi andalan bagi banyak pelancong. Namun, perubahan tren pasar dan persaingan ketat membuat Pegipegi kesulitan bertahan, menghadapi tekanan finansial yang tak terelakkan.
2. AiryRooms:
Dikenal sebagai penyedia layanan akomodasi murah, AiryRooms menghadapi kendala signifikan ketika persaingan harga semakin ketat dan kebijakan regulasi semakin kompleks. Upaya restrukturisasi tidak mampu menyelamatkan startup ini dari kejatuhan.
3. Rumah.com: