Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Pangan Kuat, Masyarakat Sehat: Solusi Program Urban Farming Inovatif

Diperbarui: 10 Desember 2023   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan limbah plastik sebagai solusi urban farming (Dok. Pribadi)


Latar belakang munculnya program urban farming inovatif sebagai solusi untuk "Pangan Kuat, Masyarakat Sehat" dapat dipahami dari dinamika perubahan lingkungan perkotaan dan kebutuhan akan pendekatan berkelanjutan dalam sistem pangan.


Pertumbuhan pesat perkotaan telah mengakibatkan pengecilan lahan pertanian dan meningkatnya jarak antara produsen pangan dan konsumen. Hal ini memicu kebutuhan untuk mencari solusi pangan lokal yang efisien dan berkelanjutan. 

Pemanfaatan limbah plastik menjadi wadah tanam bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan (Dok. Pri

Urban farming muncul sebagai respons terhadap tantangan ini, mengadaptasi teknik bertanam vertikal untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas di lingkungan perkotaan.

Dengan adopsi bahan bekas sebagai media tanam, program ini juga mencerminkan pergeseran menuju gaya hidup berkelanjutan. Pemanfaatan limbah plastik menjadi wadah tanam bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

Dalam menjawab tantangan "Pangan Kuat, Masyarakat Sehat," telah muncul solusi revolusioner melalui program urban farming inovatif. Program ini tidak hanya merespons kebutuhan akan pangan yang berkualitas tetapi juga mempromosikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Mengoptimalkan lahan sempit sebagai solusi berkelanjutan konsep urban farming (Dok. Pribadi)

Dengan mengoptimalkan lahan sempit di perkotaan, program ini menawarkan solusi berkelanjutan melalui konsep urban farming. 

Teknik bertanam vertikal menjadi kunci sukses, memungkinkan tanaman tumbuh secara efisien dalam ruang yang terbatas.

Hal ini tidak hanya menciptakan sumber pangan lokal yang melimpah tetapi juga memanfaatkan potensi tanah perkotaan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

Keunikan program ini terletak pada penggunaan bahan bekas sebagai media tanam. 

Botol bekas, ban bekas, dan ember bekas diubah menjadi wadah ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon dan limbah plastik.

Menanam sawi dengan wadah botol plastik bekas (Dok. Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline