Stunting merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak sebagai akibat dari kekurangan gizi yang kronis, biasanya terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari kehamilan hingga usia dua tahun.
Masalah stunting memengaruhi kesehatan dan perkembangan anak-anak di berbagai negara, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap sumber daya kesehatan dan nutrisi.
Di samping dampak langsung pada kesehatan, stunting juga memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kemampuan kognitif, perkembangan fisik, dan produktivitas di masa dewasa. Oleh karena itu, pencegahan stunting bukan hanya tantangan kesehatan masyarakat, tetapi juga investasi dalam pembangunan manusia yang berkelanjutan.
Sementara itu, masalah pengangguran dan keterbatasan ekonomi menjadi hambatan dalam menghadapi stunting. Keterbatasan aksesibilitas ke layanan kesehatan dan nutrisi, terutama di daerah pedesaan, memperumit upaya pencegahan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif yang tidak hanya menangani aspek kesehatan tetapi juga memperkuat ekonomi lokal yang bertujuan untuk tekan stunting.
Stunting, masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan anak-anak, menuntut solusi holistik.
Dalam upaya memerangi stunting dan sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat, muncul konsep inovatif yang menjanjikan, yakni torasting -- Sistem Wirausaha Anti Stunting.
Torasting bukan sekadar program kesehatan biasa; ia merupakan perpaduan cerdas antara upaya pencegahan stunting dan pengembangan ekonomi lokal. Melalui desainnya yang unik, torasting tidak hanya menjadi sarana edukasi mengenai kesehatan dan gizi, tetapi juga melibatkan komunitas dalam kegiatan wirausaha yang berkelanjutan.
Sistem wirausaha menjadi inti dari keberhasilan torasting. Dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan, masyarakat lokal dapat mengelola bisnis terkait torasting, seperti produksi dan distribusi suplemen nutrisi, layanan kesehatan bergerak, dan kegiatan edukasi.
Salah satu keunggulan torasting adalah kemampuannya untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang sulit diakses. Dengan demikian, informasi kesehatan dan peluang wirausaha dapat mencapai masyarakat yang membutuhkan, termasuk ibu hamil dan balita yang rentan terhadap stunting.
Lebih dari sekadar solusi kesehatan, Torasting juga menjadi katalisator untuk perubahan sosial dan ekonomi.
Dengan memberdayakan perempuan dalam manajemen usaha, torasting tidak hanya mengurangi angka stunting tetapi juga menciptakan dampak positif pada kesejahteraan ekonomi keluarga.
Melalui integrasi program kesehatan, edukasi, dan wirausaha, torasting diharapkan dapat menjadi solusi terpadu yang mampu mengatasi stunting sambil meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama melalui pemberdayaan perempuan dan generasi muda sebagai agen perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H