Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Greenwashing" Menganalisis Klaim Ramah Lingkungan Secara Kritis

Diperbarui: 2 November 2023   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menganalisis klaim ramah lingkungan scara kritis (Dok. Pribadi)


Ketika berbicara tentang produk dan perusahaan yang mengklaim peduli terhadap lingkungan, sekarang lebih dari sebelumnya, kita sebagai konsumen harus memegang peran yang lebih kritis. 


Di era di mana kesadaran akan perubahan iklim dan keberlanjutan semakin meningkat, perusahaan sering kali menggunakan klaim ramah lingkungan untuk menarik pelanggan. Namun, di balik klaim ini, sering kali terdapat praktik yang meragukan yang dikenal sebagai "greenwashing."

Apa Itu Greenwashing?

Greenwashing adalah praktik pemasaran yang dapat menyesatkan, di mana perusahaan mencoba untuk mencitrakan diri mereka sebagai peduli terhadap lingkungan dengan cara yang tidak selaras dengan tindakan nyata mereka. Dalam beberapa kasus, klaim ramah lingkungan mungkin hanya menjadi strategi pemasaran tanpa dukungan substansial.

Dampak Negatif Greenwashing.

Greenwashing tidak hanya mengacaukan persepsi konsumen, tetapi juga merugikan upaya lingkungan. Ketika perusahaan yang sebenarnya tidak berkomitmen pada keberlanjutan "berpakaian hijau," ini dapat mengaburkan garis antara produk dan perusahaan yang benar-benar peduli tentang masalah lingkungan dan yang hanya berusaha menjual citra tersebut.

Cara Menganalisis Klaim Ramah Lingkungan dengan Kritis.

Sebagai konsumen cerdas, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menganalisis klaim ramah lingkungan secara kritis. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu kita dalam memahami apakah klaim tersebut valid:

1. Periksa Sertifikasi Independen: Klaim yang didukung oleh sertifikasi lingkungan independen lebih mungkin dapat dipercaya. Contohnya, sertifikasi seperti "Organic," "Energy Star," atau "Fair Trade" dapat memberikan indikasi keberlanjutan.

2. Perhatikan Detail dan Angka: Cobalah untuk mencari klaim yang spesifik dan terukur, bukan hanya pernyataan umum. Misalnya, klaim "mengurangi emisi karbon sebesar 30% dalam 5 tahun terakhir" lebih meyakinkan daripada "menghijaukan dunia."

3. Tinjau Riwayat Perusahaan: Periksa sejarah perusahaan dan tindakan mereka sehubungan dengan keberlanjutan. Jika klaim tersebut tidak selaras dengan tindakan masa lalu, itu bisa menjadi tanda merah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline