Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

Puisi: "Di ujung Kematian"

Diperbarui: 21 Juli 2023   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TPU. Pondok Ranggon (Dok. Pribadi)

               
               "Di ujung Kematian"
            Karya: Jandris Soegiarto


Diujung kematian, kelamnya malam merangkak
Dalam pelukan senja, angan merenung tiada tergadai
Terkulai pada derita, jiwa merindu berlabuh
Menuju detik terakhir, sepi bergelayut rapi

Diujung kematian, kenangan menari memiluk
Bagaikan daun gugur, perlahan meredup berlalu
Membingkai hidup yang pernah bercahaya
Kini terbelenggu, rahasia yang tak terucapkan

Diujung kematian, rasa pilu terasa dalam dada
Berjuta cerita terpatri, merangkai cinta yang terpendam
Namun takdir menepis, menjauhkan dari kehidupan
Hanya angin melintas, mencatatkan pesan terakhir

Diujung kematian, harapan memudar tak terhingga
Bertanya pada langit, adakah keabadian di sana?
Dalam hening yang abadi, ketenangan pun menjelma
Menyambut takdir tak terelakkan, tika ajal menjemput

Diujung kematian, sejuta tanya kian menghampiri
Kisah hidup yang terurai, menjadi duka yang mendalam
Namun biarkanlah rasa syukur tetap bersemayam
Saat terakhir menjelang, doa pun tak terputuskan

Diujung kematian, hembusan nafas pun meredup
Jasad kini terlelap dalam pelukan bumi
Namun ruh terbang bebas, mengarungi angkasa
Menuju cahaya kekal, abadi dalam kasih Illahi

Diujung kematian, tiada lagi penantian akan waktu
Kini seluruh cerita terukir dalam kenangan
Hanya doa yang terucap, mengiringi perjalanan
Menuju abadi yang tiada berujung, dalam Tuhan yang Maha Pengasih

         Cendrawasih, 21 Juli 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline