Siraman adat Sunda merupakan bagian integral dari tradisi dan kebudayaan masyarakat Sunda yang terletak di wilayah Jawa Barat. Upacara ini dilakukan dalam berbagai kesempatan, seperti pernikahan, pertunangan, atau acara-acara adat lainnya.
Di tengah gemuruh modernisasi dan perkembangan zaman, tak boleh kita melupakan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada di Indonesia.
Salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai tradisional adalah siraman adat Sunda. Siraman adat Sunda merupakan upacara yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual untuk membersihkan dan menyegarkan jiwa.
Tujuan utama dari siraman adat Sunda adalah untuk membersihkan tubuh dan pikiran, serta mendatangkan keberkahan kepada individu yang menjalankannya.
Proses siraman adat Sunda dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang diperlukan. Biasanya, air suci atau air bunga disimpan dalam bejana khusus yang disebut "banyu panggalih".
Bejana ini memiliki makna simbolis sebagai sumber kehidupan dan keberkahan. Selain itu, bahan-bahan seperti daun pandan, bunga, dan rempah-rempah juga digunakan untuk menciptakan aroma yang harum dan menyegarkan.
Selama pelaksanaan siraman adat Sunda, seorang tetua adat atau orang yang memiliki keahlian khusus akan memimpin upacara. Peserta upacara akan berdiri di hadapan bejana banyu panggalih, sementara pemimpin upacara menyiramkan air suci ke tangan mereka.